TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bulan Bintang atau PBB memutuskan tak akan merapat ke kubu Partai Gerindra setelah Prabowo Subianto menyatakan siap untuk kembali berlaga di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. PBB lebih memilih membangun poros ketiga untuk mengegolkan calon yang bakal diajukan mereka yaitu Gatot Nurmantyo dan sang ketua umum Yusril Ihza Mahendra.
"Kami akan besarkan Pak Yusril dan Pak Gatot Nurmantyo, itu sikap kami," kata Ketua Bidang Komunikasi dan Opini Publik PBB Alexander David Pranata Boer kepada Tempo, Rabu, 11 April 2018.
David mengatakan sikap itu sudah menjadi keputusan partainya. Dia menuturkan, sang ketua partai, Yusril, memastikan tidak bakal berada di kubu Prabowo Subianto sekalipun diajak untuk menjadi calon wakil presiden.
Baca juga: Relawan Selendang Putih Lobi PBB Dukung Gatot Nurmantyo
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya resmi mengusung Prabowo sebagai capres. Sikap tersebut diambil setelah kader mendengar pidato Prabowo pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra. Dalam pidato itu, Prabowo mengatakan menerima mandat menjadi capres dan segera bergerak membangun koalisi.
Setelah pidato pembukaan sekaligus penerimaan mandat, kata Muzani, Prabowo memerintahkan semua kader turun untuk pemenangan dalam pemilu. Sebanyak 34 Ketua DPD Provinsi Partai Gerindra, 529 Ketua DPC Kabupaten, dan 2.785 anggota DPRD Kabupaten/Kota hadir dalam rapat.
Muzani mengatakan seluruh pengurus daerah secara bergantian menyampaikan keinginannya agar Prabowo maju sebagai calon presiden. Sehingga, atas dasar aspirasi tersebut, Partai berlogo kepala burung Garuda itu pun secara resmi mencalonkan Prabowo Subianto.
Baca juga: Yusril Tampung Usulan Relawan Gatot Nurmantyo Jadi Capres 2019
David mengatakan pertarungan antara Joko Widodo melawan Prabowo adalah laga lama yang berulang kembali. Dalam pertandingan itu dia merasa peluang Prabowo mengalahkan Jokowi cukup sulit. "Kalau kita kapitalisasi plus minus apa yang dilakukan dan apa yang wacana, banyak kurangnya Prabowo dibanding Jokowi," kata dia. Sehingga, dia menegaskan poros ketiga menjadi pilihan alternatif. "Kami butuh poros ketiga."
Mengenai suara yang diperlukan untuk mengusung calon dari poros ketiga, dia mengatakan kubunya akan bergerak bertemu sejumlah partai. "Saya dengar teman dari kelompok Gatot Nurmantyo akan ke PAN dan Demokrat. ini perkembangan terbaru saat Hambalang putuskan mengusung Prabowo," tutur dia.