TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat menemukan pabrik miras oplosan di dalam bunker. Pengungkapan ini dilakukan setelah 58 orang tewas karena meminum miras oplosan di Kabupaten Bandung.
"Kapolda Jawa Barat menemukan tempat meraciknya, itu ada di bunker," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 13 April 2018.
Baca: Korban Bertambah, Pemkab Bandung Tetapkan KLB Miras Oplosan
Ia menjelaskan bunker tersebut memiliki kapasitas produksi yang cukup besar. Saat dilakukan penggerebekan, polisi menemukan miras oplosan sudah dikemas rapih, mirip kemasan air mineral.
Hingga Jumat ini, miras oplosan di Kabupaten Bandung telah menewaskan 58 orang, dan di Jakarta sebanyak 34 orang. Selain itu, ada juga ratusan korban yang dirawat di rumah sakit.
Di Kabupaten Bandung, kebanyakan pasien berasal dari daerah Cicalengka dan Kecamatan Nagreg yang di rawat di RSUD Cicalengka.
Baca: Korban Meninggal Akibat Miras Oplosan Capai 34 Orang
Setyo mengimbau kepada masyarakat untuk melapor jika di lingkungannya ditemukan indikasi penjualan alkohol tanpa izin. Sebab, polisi kesulitan menemukan penjual miras oplosan tanpa izin. Alasannya, setiap polisi melakukan razia, para penjual menyembunyikan barang tersebut.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin menargetkan sebelum bulan puasa, seluruh daerah di Indonesia harus bebas dari miras oplosan. "Jangan sampai ibadah puasa jadi terganggu karena miras oplosan," kata dia.