TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memindahkan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, ke Lapas Klaten, Jawa Tengah. Namun, pemindahan itu belum dipastikan.
Menanggapi rencana tersebut, Kepala Lapas Kelas II B Klaten Budi Priyanto menilai Lapas Kelas II B Klaten kurang layak untuk menampung Abu Bakar Baasyir. "Lapas Klaten pada dasarnya kurang representatif untuk menerima (narapidana) setingkat ABB (inisial Baasyir) mengingat fasilitas dan sarana prasarananya. Kami juga tidak punya dokter," kata Budi di kantornya, pada Kamis, 8 Maret 2018.
Baca: Abu Bakar Baasyir Tak Mau Pindah Lapas ke Klaten
Rabu, 7 Maret 2018, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengatakan pemerintah akan memindahkan Abu Baasyir ke Lapas Klaten. Namun, Wiranto tidak memastikan kapan pemindahan itu akan dilakukan. Menurut dia, saat ini pemerintah sedang menyiapkan segala keperluan untuk Baasyir.
Keputusan memindahkan Baasyir ke Lapas Klaten didasarkan pada pertimbangan untuk mendekatkannya dengan rumah keluarganya. Sebab, kondisi kesehatannya terus menurun. Pihak keluarga Baasyir ingin Baasyir bisa menjadi tahanan rumah.
Budi mengaku pihaknya belum menerima perintah langsung dari atasannya, baik dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah maupun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Menurut Budi, narapidana berusia lanjut dan sedang dalam kondisi sakit membutuhkan perhatian khusus.
Baca: Soal Pemindahan Abu Bakar Baasyir, Wiranto: Sabar-sabar...
"Jangankan setingkat ABB, kalau ada tahanan sakit dari Polres atau Kejaksaan Negeri Klaten, cenderung kami tolak karena kami tidak punya tenaga dokter. Kalau harus ke rumah sakit dan sebagainya akan memakan waktu yang lama. Ini kan masalah kemanusiaan. Mereka masuk Lapas bukan seperti masuk rumah sakit," kata Budi.
Menurut dia, Menteri Wiranto memiliki kewenangan menunjuk lapas mana saja untuk memindahkan Abu Bakar Baasyir. Meski begitu, ia berharap pemerintah mempertimbangkan keputusan itu.
"Kalau (wartawan) menanyakan ke Kakanwil, beliau akan menjawab yang tepat di lapas ini, bukan di lapas sini, karena beliau yang tahu petanya," kata Budi. "Kalau di Lapas Klaten, kasihan, tidak tega orang tua sakit dipaksakan di sini."
Namun, dia melanjutkan, jika keputusan soal pemindahan Abu Bakar Baasyir ke Lapas Klaten sudah final, lapas akan disiapkan. "Kalau sudah ada perintah resmi, pasti kami siap melaksanakan. Tapi sebelum ada keputusan resmi, ya kondisi riilnya seperti ini," ujarnya.