TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepolisian memastikan keamanan seluruh rakyat, termasuk para tokoh agama yang belakangan banyak mendapat serangan. Dia berharap pengamanan dari kepolisian bisa mencegah penyerangan berulang.
"Jangan sampai ada kejadian terus," katanya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu, 21 Februari 2018. Dia menuturkan kepolisian bertanggung jawab menjaga keamanan seluruh masyarakat.
Baca juga: Antisipasi Serangan ke Tokoh Agama, Polisi Tangkap 15 Orang Gila
Jokowi mengaku telah menerima semua laporan mengenai kejadian penyerangan terhadap tokoh agama. Dia meminta kepolisian menuntaskan kasus tersebut dan bertindak tegas.
"Saya sudah minta agar dituntaskan, dilihat betul, detail, apa benar-benar memang sesuatu yang wajar, kriminalitas biasa atau tidak," ujarnya. Namun saat ini dia belum mendapat laporan mengenai kemungkinan tersebut.
Sejak awal tahun ini, tercatat ada empat tokoh agama di empat wilayah berbeda yang menjadi korban penyerangan. Peristiwa itu antara lain pemukulan terhadap KH Umar Basri di Bandung, penganiayaan hingga menghilangkan nyawa Pimpinan Pusat Persatuan Islam H.R. Prawoto di Garut, persekusi terhadap Biksu Mulyanto di Tangerang, dan penyerangan terhadap Romo Edmund Prier di Yogyakarta.
Baca juga: Pagar Nusa Jaga Keamanan Kiai dari Teror Orang Gila
Polisi menyatakan sebagian pelaku penyerangan terhadap pemuka agama mengalami gangguan kejiwaan. Hingga saat ini, pengusutan penganiayaan itu masih berlangsung.