TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau NU Marsudi Syuhud mengatakan sah-sah saja untuk membawa nilai-nilai agama ke dunia politik. Menurut dia, nilai-nilai keagamaan seperti sopan santun dan jujur itu justru harus di bawa ke politik.
“Yang tidak bagus itu politisasi agama, membawa nilai-nilai agama ke politik itu bagus,” ujar Marsudi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin. Menurut dia, substansi dalam agama, seperti etika, harus disumbangkan ke dunia politik. Agama sendiri dalam politik berperan sebagai pengawas. ”Kalau nilai agama tidak dibawa, politik bisa liar,” ujar Din.
Baca juga: Profesor Teologi: Politisasi Agama Sudah Mengkhawatirkan
Islam, kata dia, memandang ada hubungan yang erat antara politik dengan agama. Hal itu dikarenakan islam berpangkal pada tauhid yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk berpolitik.
Meski begitu, Din tidak menampik adanya perbedaan cara memandang hubungan agama dan politik, khususnya dalam agama islam.
“Ada yang memilih hubungannya formalistik dan legalistik. Segala sesuatu perlu diberi nama islam. Tapi tak sedikit juga yang mempunyai pemahaman hubungan itu substantif,” ujar Din.
Din mengatakan nantinya persoalan hubungan agama dan politik akan dibahas dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Musyawarah ini berlangsung pada 5-8 Februari 2018.
Baca juga: MUI: Politisasi Agama itu Menyesatkan dan Lebih dari Haram
Sebanyak 450 tokoh dari berbagai agama hadir di musyawarah ini. Ketua panitia pelaksana, Jacky Manuputty mengatakan musyawarah ini merupakan mandat Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kegiatan ini nantinya akan dirangkaikan dengan perayaan puncak agenda Perserikatan Bangsa Bangsa yang bertajuk “The World Interfaith Harmony Week” yang akan dihelat di Jakarta Convention Center, 11 Februari 2018 mendatang.
“Hasil dari musyawarah ini akan disosialisasikan kemudian melalui sarasehan yang akan dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia,” tutur Jacky.