TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto enggan menjelaskan rinci peran mantan Bendahara Partai Golkar Muhammad Nazaruddin dan anak kedua Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasusnya. Setya mempersilakan wartawan menanyakan peran Ibas ke Nazaruddin.
"Tanya Pak Nazaruddin," kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Februari 2018.
Baca: Setya Tulis Nama Ibas di Catatannya, Demokrat: Serangan Ngawur
Setya hanya diam saat dikonfirmasi kebenaran menulis nama Nazaruddin dan Ibas. Padahal, sebelumnya, saat akan mulai sidang pada Senin, 5 Februari 2018, Setya membuka buku catatan berwarna hitam di hadapan wartawan.
Awak media sempat melihat isi buku itu. Dalam lembaran kertas di bukunya tertulis justice collaborator. Di bawahnya tercantum nama Nazaruddin. Selain itu ada dua tanda panah berwarna merah dan hitam yang digambarkan di bawah nama Nazaruddin. Di sebelah tanda panah hitam tertulis nama Ibas, sementara panah merah menunjukkan ada tulisan USD 500 ribu.
Saat apakah Nazaruddin telah memberikan uang ke Ibas, Setya tak menjawab, tapi juga tak membantah. "Udah dimulai tuh (sidang)," ujar Setya Novanto sambil tersenyum kecil.
Baca: Setya Novanto Tulis Nama Ibas, Sekjen Demokrat: Dia Bersih
Adapun Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan tidak ada dana proyek e-KTP yang mengalir ke Ibas. Menurut Hinca, Ibas tidak ada kaitannya dengan kasus megakorupsi itu. "Ibas sama sekali tidak menerima apa pun. Dia bersih," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Februari 2018.