TEMPO.CO, Mataram- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah banyak menerima masukan nama calon pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.
"Namanya kan banyak," kata Presiden Jokowi setelah membuka acara Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama Konbes Nahdlatul Ulama di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 23 November 2017.
Baca juga: Alasan DPR Mendesak Jokowi Segera Mengganti Panglima TNI
Presiden menanggapi pertanyaan wartawan terkait akan segera pensiunnya Jenderal Gatot Nurmantyo dalam waktu beberapa bulan lagi. Menurut Jokowi, hal itu akan ditempuh melalui mekanisme penggantian yang berlaku.
Mekanisme salah satunya akan sebagaimana yang selama ini ditempuh yakni melalui pertimbangan dan persetujuan DPR RI. "Ya mekanismenya kan ada, nanti kita akan lakukan mekanisme ke DPR ditunggu saja," ujarnya.
Kandidat Panglima TNI sesuai tradisinya disyaratkan harus berpangkat bintang empat dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Baca juga: Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Yang Ganti Saya Itu Presiden
Saat ini tercatat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) adalah Marsekal Hadi Tjahjanto, kemudian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yakni Jenderal Mulyono, lalu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yaitu Laksamana Ade Supandi.
Namun berbagai kalangan meminta Presiden Jokowi memilih Panglima TNI yang baru berasal dari matra Angkatan Udara sesuai rotasi.
Baca: Jenderal Gatot Nurmantyo dan Panglima TNI Era Reformasi