Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

15 Tahun Bom Bali, ICJR: Banyak Korban Belum Dapat Bantuan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Dua orang wisatawan asing melihat nama-nama korban ledakan bom saat peringatan Bom Bali 1 di Monumen Ground Zero, Jalan Legian, Kuta, Bali, 12 Oktober 2014. Sejumlah kerabat korban dan wisatawan asing ikut mengenang tragedi meledaknya bom di pusat pariwista itu pada 12 tahun silam yang menewaskan 202 korban. TEMPO/Johannes P. Christo
Dua orang wisatawan asing melihat nama-nama korban ledakan bom saat peringatan Bom Bali 1 di Monumen Ground Zero, Jalan Legian, Kuta, Bali, 12 Oktober 2014. Sejumlah kerabat korban dan wisatawan asing ikut mengenang tragedi meledaknya bom di pusat pariwista itu pada 12 tahun silam yang menewaskan 202 korban. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menyatakan saat ini masih banyak korban Bom Bali 1 yang belum mendapatkan bantuan pemerintah. Oleh karena itu, peringatan 15 tahun Bom Bali 1 yang jatuh pada Kamis, 12 Oktober 2017, dinilai momentum tepat agar pemerintah memberikan bantuan pada para korban.

“Terutama bagi para survivor (korban) di Indonesia yang belum tersentuh layanan keadilan,” kata peneliti ICJR Ajeng Gandini Kamilah, dalam keterangan pers ICJR, Kamis, 12 Oktober 2017.

Ajeng, mengatakan saat ini banyak korban masih mengalami penderitaan, trauma dan penurunan kualitas hidup setelah mengalami peristiwa Bom Bali 1 yang terjadi pada 12 Oktober 2002 silam dan memakan korban jiwa lebih 200 orang itu.

Baca juga: Peringatan Bom Bali I, Saatnya Memaafkan

Mengutip data layanan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) 2017, Ajeng mengatakan, masih sedikit jumlah korban Bom Bali 1 yang mampu mengakses layanan bantuan medis, psikologis dan psikososial dari pemerintah.

Menurut data tersebut, kata dia, sejak 2016 hingga 2017 jumlah korban yang mendapatkan bantuan medis di LPSK hanya 36 orang. “Dari 36 orang yang masih aktif di tahun 2017 sebanyak 26 korban, sedangkan layanan untuk 10 orang telah ditutup,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Ajeng juga mencatat tak ada satu pun korban Bom Bali 1 yang mendapatkan kompensasi dari pemerintah. Pemberian kompensasi berdasarkan keputusan pengadilan, kata Ajeng, baru diberikan untuk korban peristiwa Bom Marriott dan aksi teror di Samarinda yang terjadi pada akhir 2016. “Itupun belum dieksekusi.”

Baca juga: Keluarga Amrozi Minta Maaf kepada Korban Bom Bali  

Oleh sebab itu, Ajeng mengatakan, ICJR tengah mendorong upaya pemberian kompensasi kepada para korban melalui Revisi Undang-Undang Terorisme yang sedang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat.

Selain itu, kata dia, ICJR juga mendorong lembaga negara untuk memperkuat layanan bagi para korban Bom Bali. Langkah tersebut menurutnya, dapat dilakukan dengan memperkuat layanan dan memperbesar porsi anggaran bagi korban.

Baca juga: Pak Presiden, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Terdakwa kasus Bom Bali I tahun 2002 serta Bom Natal tahun 2000, Umar Patek, ketika menjalani sidang jatuhnya vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, (21/06). Umar Patek dihadapkan pada enam dakwaan dan Jaksa Penuntut Umum menjatuhkan pidana penjara seumur hidup pada sidang tanggal 21 Mei 2012. Tempo/Dhemas Reviyanto
Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.


Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

6 Desember 2023

Marthinus Hukom. antaranews.com
Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom ditunjuk sebagai Kepala BNN menggantikan Petrus Golose. Ini rekam jejaknya saat di Densus 88.


Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

13 April 2023

Kabag Bantuan Operasi Detasmen Khusus 88 Antiteror Komisaris Besar Aswin Siregar saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 11 April 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

Kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang digerebek oleh Densus 88 di Lampung, pernah menyembunyikan pelaku Bom Bali I dan Teror Bom Poso


Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

21 Februari 2023

Ali Fauzi, mantan narapidana teroris (Napiter) berhasil menyelesaikan sidang disertasi di Kampus Putih UMM.Doc: UMM.
Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

Bekas napi terorisme Ali Fauzi Manzi bercerita tentang sulitnya meraih gelar doktor. Dia ingin eks napi terorisme lain mengikuti jejaknya.


4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

25 Desember 2022

Konferensi pers pengungkapan isi laptop milik Noordin yang berhasil disita pihak Polisi di Jakarta, Selasa (29/9). Dalam isi laptop tersebut terdapat struktur organisasi, cara perekrutan serta tayangan video pelaku bom bunuh diri. Tempo/Dinul Mubarok
4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

Setelah aksi Bom Natal 2000, dalam setiap aksinya, Noordin M Top diduga lebih menargetkan korban asing untuk menarik perhatian dunia internasional.


Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

14 Desember 2022

Terpidana bom Bali Umar Patek meminta maaf kepada keluarga korban bom Bali, saat berbicara kepada awak media di Lamongan, Jawa Timur, Indonesia, 13 Desember 2022. Antara Foto/Alimun Hakim
Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

Umar Patek minta maaf pada keluarga korban bom Bali di Australia, yang tetap merasa kecewa atas pembebasan bersyaratnya.


6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

9 Desember 2022

Umar Patek diarak usai menyelesaikan tugasnya sebagai petugas petugas pengibar bendera merah putih, dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

Walaupun terkait dengan organisasi Jamaah Islamiyah, tetapi Umar Patek tetap bersikukuh bahwa ia bukan termasuk anggotanya.


Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

9 Desember 2022

Pemimpin kelompok radikal Jamaah Islamiyah, Umar Patek (kedua kanan) membawa bendera ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

Awal perjalanan Umar Patek dimulai pada 1995 saat ia terlibat dalam perjuangan Moro Islamic Liberation Front di Minanao, Filipina.


Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

9 Desember 2022

Terpidana kasus terorisme Umar Patek (kiri) memberi hormat ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO
Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

Meskipun bukan sebagai pelaku utama Bom Bali I, tetapi Umar Patek memiliki peran yang cukup vital, yakni sebagai perancang eksekusi.


Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

7 Desember 2022

Terpidana kasus bom Bali, Umar Patek (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, di Hotel Savana, Malang, Jawa Timur 25 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

Umar Patek dianggap telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan hak pembebasan bersyarat.