TEMPO.CO, Jakarta - Pengakuan sakit, mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, dan beredarnya foto Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang setengah duduk dengan wajah tertutup masker oksigen tidak membuat warganet bersimpati. Mereka bahkan terkesan marah.
Warganet beranggapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu sengaja membohongi publik. Akun Taufik Hidayat di Facebook menuliskan daftar sakit yang diderita Setya pada 26 September 2017. “Novanto dikabarkan tidak hanya menderita sakit jantung, tapi komplikasi seperti vertigo, gula darah, tekanan darah tinggi, gejala stroke, dan pengapuran jantung.” Status ini mendapat tanggapan lebih dari 20 komentar, yang sebagian besarnya merasa kesal.
Baca:
DPD Golkar Jawa Tengah Minta Setya Novanto Fokus pada Penyembuhan
Rabu Malam, 11 DPD Golkar Membicarakan Kesehatan Setya Novanto
“Orang korupsi itu kan serakah, apa2 diambil, dan ternyata sama Tuhan dikabulkan sampek sakit diborong semua,” kata Tama Praditya mengomentari status Taufik. Adapun Rachmansyah Putra Herwananda berkomentar, “Semoga segera masuk surga... Kalau perlu, nanti malam sudah di surga...” Ada juga yang menyindir, “Hebat dan kuat banget.”
Tino Ferland menganggap Setya menipu publik. Tino berkomentar, “Ternyata Novanto menipu semua orang, ya.” Dia menganggap Setya sengaja membiarkan tubuhnya sakit. “Coba pikir, sederhana saja, Novanto tu kan orang kaya, semua bisa dia beli,” ujarnya di dinding akun Facebook-nya.
Menurut Ferlan, seharusnya orang sekaya Setya bisa berobat ke luar negeri untuk mengobati sakitnya. “Kalo memang dia bener2 sakit dan pengin sembuh, kenapa dia gak berobat keluar negri saja, di sana mungkin lebih canggih,” ucapnya.
Baca juga:
Tersangka Bupati Rita: Saya Tak Paham Mengitung Harta untuk LHKPN
KPK Bakal Periksa Keponakan Setya Novanto dalam Kasus E-KTP
Hal senada juga ditulis Vecky Imanuel Leneng di Facebook. Dia menuturkan, “Korupsi lebih mengerikan dari pelanggaran HAM. Karena sekali korupsi, ribuan orang yang jadi korbannya.”
Menurut Vecky, karena korupsi, orang-orang meregang nyawa di jalanan yang rusak karena dana perbaikannya dikorupsi. Akibatnya, infrastruktur mangkrak dan terlantar. Ia tak hanya marah kepada Setya, tapi juga Panitia Khusus Hak Angket KPK. “Kalau takut ditangkap, jangan korupsi. Kalau masih sibuk menyudutkan KPK, maka 90 persen Anda dan teman2 Pansus Anda juga adalah koruptor,” tuturnya.
Setya menjadi tersangka sejak Senin, 17 Juli 2017. "KPK menetapkan SN sebagai tersangka dengan tujuan menyalahgunakan kewenangan sehingga diduga mengakibatkan negara rugi Rp 2,3 triliun," kata Ketua KPK Agus Rahardjo. Namun hingga kini Setya tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan KPK dengan alasan sakit.
SAIFULLAH S.