Haris Azhar: Soal Ahok dan HTI, Permainan Politik Keseimbangan  

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 09:46 WIB

Koordinator Kontras Haris Azhar melakukan aksi #MelawanGelap di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016. Haris dilaporkan ke polisi setelah mengungkap testimoni bandar narkoba Freddy Budiman mengenai dugaan keterlibatan oknum-oknum TNI, Polri, dan BNN. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah akan membubarkan organisasi massa (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang dianggap merongrong Pancasila dan NKRI, Senin, 8 Mei 2017, dan sehari setelahnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinyatakan bersalah melakukan penistaan agama dijatuhi vonis penjara dua tahun.


Dua hal yang muncul bersamaan dan tengah mendapat perhatian masyarakat itu, membuat Haris Azhar mantan Koordinator KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) buka suara. “Ini mah rezim sedang bermain politik keseimbangan,” katanya kepada Tempo, Rabu, 10 Mei 2017. Ia menyebut vonis Ahok disatu sisi dan rencana pembubaran HTI di sisi lainnya.

Baca juga:
Vonis untuk Ahok Dikecam Amnesty International


Haris Azhar, pendiri Lokataru lembaga advokasi hukum dan hak asasi manusia itu kemudian mencoba mengajak mengingat berbagai peristiwa sebelum ini, yang disebutnya sebagai permainan politik keseimbangan. “Coba bandingkan kasus hukuman mati tiga bomber Bali dan Tibo cs,” katanya, merujuk hukuman mati tiga pelaku bom bali yaitu Amrozi, Muklas, dan Imam Samudera pada 2002, tak jauh beda dengan hukuman mati dijatuhkan pada pelaku kerusuhan Poso Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu pada 2001.

Baca pula:
PBNU Minta Semua Pihak Hormati Vonis Ahok

Ahok Divonis 2 Tahun Penjara, Ini Poin Penting Menurut HTI

Leboih lanjut, Haris Azhar menyebut pula beberapa kasus lainnya. “Tambahkan kasusnya, Cikeusik, ketika pembunuh atas dasar kebencian dihukum, satu pengikut Ahamdiyahnya juga dihukum. Ketika pembunuh dan penyerang satu keluarga Syiah di Sampang, Madura dihukum, ustad Tajul Muluk juga dihukum,” kata dia.

Menurutnya, semua atas dasar keseimbangan. “Kalau ada mayoritas dihukum maka dari si korban juga tetap harus dihukum. Supaya mayoritas tetap ‘tanang’. Kalau sudah seperti itu, alasan dibuat-buat, pasal ditafsirkan secara ngawur,” kata Haris Azhar.


Silakan baca:
HTI Dibubarkan,Polri:Rekaman Dakwah Pendirian Khilafah Jadi Bukti

Semua permainan politik keseimbangan ini, menurut Haris Azhar, menjaga pelung untuk tetap berkuasa pada Pemilu 2019. “ Ini politik, agar ‘agenda’ mereka saat ini tetap jalan. Ahok korban saja,” kata dia, beralasan.

Sebelumnya, Koordinator KontraS Yati Andriyani pun mencurigai rencana pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI bernuansa politik. Sebab, isu pembubaran tersebut bersamaan dengan detik akhir persidangan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Kami khawatir bentuk kompromi politik,” kata dia di kantornya, Selasa, 9 Mei 2017.

S. DIAN ANDRYANTO

Video Terkait:
Ribuan Orang Menyanyi di Balaikota Dukung NKRI





Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

5 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

6 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

6 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

8 hari lalu

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

Galih Loss Minta maaf dan mengakui video TikTok yang diunggah menistakan agama Islam.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

8 hari lalu

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

TikToker Galih Loss ditetapkan sebagai tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya