Gelar Unjuk Rasa, BEM SI Kerakyatan Tolak Revisi UU TNI dan Polri

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Amirullah

Selasa, 30 Juli 2024 19:57 WIB

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI terlibat aksi bentrok dengan anggota kepolisian saat berusaha menerobos barikade polisi menuju Istana Negara di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024. Aksi simbolik Pekan Reformati ini digelar mahasiswa untuk menolak RUU TNI dan RUU Polri. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesian Kerakyatan (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Wijaya Arjuna, Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Juli 2024. Mereka menolak rencana revisi UU TNI dan Polri karena dianggap mengabaikan partisipasi publik.

Ketua BEM Universitas Padjajaran, Fawwaz Ihza Mahendra, menceritakan aksi itu tadi sempat diwarnai saling dorong oleh aparat kepolisian. "Masa berkumpul di kawasan Monumen Nasional pukul 12.00 WIB kemudian berjalan menuju sini (Patung Kuda)," kata Fawwaz di Patung Kuda pada Selasa, 30 Juli 2024.

Aksi itu diikuti BEM beberapa universitas lain seperti UNS, UNNES, Universitas Paramadina, Universitas Trilogi, dan lainnya.

Sesampainya di kawasan Patung Kuda, kata Fawwaz, aparat kepolisian langsung menutup jalan menuju arah Istana menggunakan penyekat beton. Hal ini membuat rombongannya memutar arah mencari jalan lain untuk berjalan menuju Istana.

"Jadi kami sebenarnya ingin berorasi di depan Istana," ucapnya. Aksi dorong-dorongan disebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. "Bahkan beberapa teman kami sampai terluka sebenarnya kebeset kawat berduri," tuturnya.

Setelah dipukul mundur, mereka hanya berorasi di sekitaran kawasan Patung Kuda. "Massa kami sebenarnya tadi ada 100-an tapi sudah berangsur-angsur membubarkan diri," ucapnya.

Advertising
Advertising

Menurut Fawwaz, aksi dilakukan merespons langkah DPR yang saat ini sedang melakukan pembahasan terhadap rencana revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

"Kami berpendapat pembahasan RUU Polri dan RUU TNI adalah langkah yang keliru dan justru sarat akan berbagai persoalan yang seharusnya tidak perlu ada," tuturnya.

Menurut dia, proses pembahasan revisi UU TNI dan Polri dilakukan secara terburu-buru dan mengabaikan partisipasi publik. Revisi UU Polri disebutnya menambahkan daftar kewenangan yang tidak jelas kepentingannya dan justru menimbulkan tumpang tindih kewenangan.

Sementara terhadap revisi UU TNI, menurut dia, hal itu merupakan usaha menghidupkan kembali dwifungsi ABRI dan mematikan amanat reformasi dengan diperbolehkannya prajurit menempati instansi di luar dari 10 instansi yang sudah ditetapkan sebelumnya. "Hal ini membuka celah adanya intervensi terhadap masyarakat sipil," ucapnya.

Pilihan Editor: Muhammadiyah Klaim Amal Usaha Bidang Lain Tak Terganggu Setelah Putuskan Terima WIUPK

Berita terkait

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

19 hari lalu

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

22 hari lalu

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

Koordinator BEM SI mengutuk keras tindakan aparat menghadapi demo mahasiswa di Semarang.

Baca Selengkapnya

BEM SI Demo di DPR Lagi, Kawal Ketat Putusan MK dan Tolak RUU Bermasalah

24 hari lalu

BEM SI Demo di DPR Lagi, Kawal Ketat Putusan MK dan Tolak RUU Bermasalah

BEM SI kembali menggelar unjuk rasa di DPR.

Baca Selengkapnya

Demo di DPR dan KPU Hari Ini, Polda Metro Jaya Siagakan 4.176 Personel

24 hari lalu

Demo di DPR dan KPU Hari Ini, Polda Metro Jaya Siagakan 4.176 Personel

Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 4.176 personel gabungan untuk mengamankan demonstrasi BEM SI

Baca Selengkapnya

BEM SI Minta Baleg DPR Terbitkan Surat Pembatalan Revisi UU Pilkada

27 hari lalu

BEM SI Minta Baleg DPR Terbitkan Surat Pembatalan Revisi UU Pilkada

Aliansi BEM SI Kerakyatan belum meyakini ucapan Dasco sebelum ada surat resmi dari Baleg DPR RI atau terbitnya PKPU.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa di Berbagai Daerah Gelar Protes DPR Soal Anulir Putusan MK

27 hari lalu

Aksi Mahasiswa di Berbagai Daerah Gelar Protes DPR Soal Anulir Putusan MK

Mahasiswa gelar aksi memprotes langkah Baleg DPR terhadap putusan MK terkait Pilkada. Aksi mahasiswa ini serentak di beberapa daerah.

Baca Selengkapnya

Aksi Kawal Putusan MK dari Koalisi Mahasiswa se-Sumatera Barat, BEM KM Unand: DPR Bukan Dewan Penjilat Rezim

28 hari lalu

Aksi Kawal Putusan MK dari Koalisi Mahasiswa se-Sumatera Barat, BEM KM Unand: DPR Bukan Dewan Penjilat Rezim

Mahasiswa se-Sumatera Barat adakan aksi Kawal Putusan MK di depan gedung DPRD Sumbar. BEM KM Unand berharap DPR mendengarkan aspirasi rakyat.

Baca Selengkapnya

Debat Timpang di Baleg DPR: Pilih Putusan MA atau MK?

28 hari lalu

Debat Timpang di Baleg DPR: Pilih Putusan MA atau MK?

Pada akhirnya, Baleg DPR RI menyepakati daftar inventarisasi masalah revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).

Baca Selengkapnya

DPR Bakal Gelar Paripurna Sahkan RUU Pilkada, Buruh-Mahasiswa-Guru Besar Turun ke Jalan

28 hari lalu

DPR Bakal Gelar Paripurna Sahkan RUU Pilkada, Buruh-Mahasiswa-Guru Besar Turun ke Jalan

Wakil Ketua Baleg Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan agenda pengesahan RUU Pilkada telah disepakati oleh Badan Musyawarah DPR.

Baca Selengkapnya

BEM SI Serukan Seluruh Kampus Turun ke Jalan untuk Tolak Pengesahan UU Pilkada Hari Ini

28 hari lalu

BEM SI Serukan Seluruh Kampus Turun ke Jalan untuk Tolak Pengesahan UU Pilkada Hari Ini

BEM SI mengecam hasil rapat panitia kerja Undang-Undang Pilkada dan Badan Legislasi DPR yang menganulir putusan MK.

Baca Selengkapnya