4 Jabatan Penting yang Pernah Ditolak Rizal Ramli

Kamis, 4 Januari 2024 11:00 WIB

Ekonom Rizal Ramli menyambangi gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Kedatangan Rizal Ramli untuk melaporkan politikus Surya Paloh atas dugaan pencemaran nama baik. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wafatnya Rizal Ramli di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta pada Selasa, 2 Januari 2024 membuat Indonesia kehilangan salah satu ahli ekonomi terbaik. Kiprah dan kontribusinya untuk Indonesia tidak bisa dibilang biasa saja. Setelah menjadi tokoh dalam pergerakan mahasiswa semasa kuliah, Rizal Ramli telah banyak memberikan kontribusi khususnya dalam bidang ekonomi.

Sekembalinya Rizal dari Amerika Serikat, ia mendirikan ECONIT Advisory Group bersama beberapa ekonom lainnya seperti Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan M.S. Zulkarnaen. Rizal Ramli juga aktif mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru. Beberapa kebijakan yang pernah dikritik oleh Rizal diantaranya kebijakan mobil nasional, pupuk urea, pertambangan Freeport, dan lainnya. Bersama beberapa rekannya, Rizal pernah mendirikan dan menjadi ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI).

Dengan rekam jejaknya yang luar biasa, banyak kesempatan mendatangi Rizal Ramli. Namun, berbagai opportunity yang datang padanya, tidak serta-merta diterimanya begitu saja. Berikut terdapat 4 jabatan yang ditolak oleh Rizal Ramli semasa hidupnya.

1. Menteri di Kabinet Pembangunan VII oleh Soeharto

Sebagai seorang ekonom yang diakui prestasinya, Rizal Ramli pernah beberapa kali mendapat tawaran sebagai seorang menteri. Namun banyak jabatan justru ditolaknya. Salah satunya adalah saat Presiden Soeharto menawari Rizal Ramli menjadi Menteri di Kabinet Pembangunan VII pada masa orde baru.

Advertising
Advertising

2. Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan

Semasa Gus Dur memerintah, Rizal Ramli pernah ditawari untuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kedua jabatan itu ditoleh oleh Rizal Ramli. Meski demikian, Rizal menerima permintaan Gus Dur untuk menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog). Tak hanya itu, mengutip dari laman resmi pribadinya, rizalramli.com, setelah jabatannya sebagai Kepala Bulog usai, ia mengisi beberapa posisi sebagai menteri di pemerintahan Gus Dur, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan.

3. Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat

Jabatan sebagai Duta Besar merupakan posisi yang banyak diinginkan oleh orang-orang. Terlebih lagi, duta besar untuk negara besar seperti Amerika. Namun, rasanya itu tidak berlaku bagi Rizal Ramli. Ketika Gus Dur menawarkan posisi Duta Besar untuk Amerika Serikat, ia justru menolaknya. Rizal Ramli justru memilih menjadi Kepala Bulog daripada seorang Duta Besar Negara.

4. Sekjen Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP)

Pada November 2013 lalu, PBB memberikan penawaran kepada Rizal Ramli sebagai Sekjen Economic dan Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP). Namun, penawaran langka ini justru ditolak oleh Rizal Ramli dengan alasan ingin memfokuskan dirinya untuk mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | LAILI IRA | BAGUS PRIBADI

Pilihan Editor: Anies, Prabowo, Ganjar Kenang Rizal Ramli

Berita terkait

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

11 jam lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

1 hari lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

1 hari lalu

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri belakangan berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya menjadi 40 pos.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

1 hari lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

1 hari lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

1 hari lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

1 hari lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya