TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, menyatakan duka cita atas meninggalnya mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Ketiga calon presiden ini memiliki kenangan tersendiri terhadap Rizal Ramli. Apa saja kenangan mereka?
Anies: Sosok idealis
Dilansir dari Tempo, Anies mengenang Rizal Ramli sebagai sosok yang idealis dan konsisten melawan korupsi.
Anies berkisah, saat ia masih duduk di bangku kuliah, Rizal Ramli sangat membantunya dengan memberi data-data untuk keperluannya di kampus.
"Saya sendiri kenal pak Rizal Ramli sejak jaman kuliah, saya kalau dari mahasiswa sering datang ke Jakarta meminta kepada Pak Rizal data-data, informasi yang selalu beliau berikan sejak jaman kuliah," kata Anies saat berkampanye di Sumatera Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut Anies, Rizal adalah pribadi yang konsisten memperjuangkan demokrasi, melawan korupsi, melawan feodalisme, nepotisme dan tidak pernah kompromi sedikit pun.
Anies mengatakan mendapat kabar duka tersebut ketika ia sudah sampai di Sumatera Barat. Ia pun tak menampik rasa duka karena kehilangan tokoh pejuang. Seorang yang bisa dibilang, lanjut Anies, salah satu putra gemilang Indonesia.
Anies lantas mendoakan Rizal Ramli. Ia mengatakan semoga amal ibadah yang almarhum lakukan semasa di dunia menjadi amal yang tak putus-putus.
"Insyallah beliau ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah dan seluruh kebaikannya jadi amal jariyah," katanya.
Prabowo: Seorang Intelektual dan pribadi idealis
Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto turut menyampaikan ungkapan belasungkawa atas wafatnya Rizal Ramli. Menteri Pertahanan ini menganggap sosok Rizal Ramli sebagai seorang intelektual dan pribadi yang idealis meski pun terkadang kurang sabar.
"Rizal Ramli memang sahabat saya, seorang intelektual, seorang aktivis, dan idealis, hanya kadang-kadang kurang sabar," kata Prabowo setelah bertakziah ke rumah duka almarhum Rizal Ramli di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Januari 2024.
Prabowo mengatakan bahwa pembawaan dan karakter Rizal Ramli yang idealis tersebut acap kali membuatnya menginginkan hadirnya perbaikan pemerintahan yang cepat.
"Saat saya memilih jalan rekonsiliasi dan memilih kerukunan mencari titik-titik pertemuan dari pada titik perpisahan (setelah Pilpres 2019), mungkin beliau kurang sabar," ujar Prabowo.
Meskipun pada akhirnya memilih jalan politik yang berbeda, Prabowo tetap menganggap sosok Rizal Ramli sebagai sahabat dan saling menghormati.
"Kami saling menghargai, kami saling menghormati," katanya.
Selanjutnya: Ganjar kenang Rizal sebagai ekonom istimewa