Kronologi Kematian Mahasiswa Geodesi ITB

Reporter

Editor

Selasa, 10 Februari 2009 16:07 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Penyebab meninggalnya Dwiyanto Wisnunogroho, 22 tahun, mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi ITB saat mengikuti pelantikan calon anggota Ikatan Mahasiswa Geodesi di Desa Pegerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Minggu dinihari lalu sementara ini belum pasti.

Pihak keluarga menolak otopsi dan riwayat penyakit Dwiyanto juga belum diketahui ITB. Sementara pihak Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung, tempat korban dibawa, hanya bisa memberikan keterangan: korban telah meninggal dunia ketika tiba.

Berikut kronologis tewasnya Dwiyanto Nugroho yang disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ITB Widyo Nugroho Sulasdi dalam jumpa pers di Gedung Rektorat ITB, Selasa (10/2). Kronologis ini, menurut Widyo, berdasarkan keterangan sejumlah panitia acara mahasiswa saat dipanggil Komisi Penegakan Norma Kemahasiswaan ITB kemarin.

5 Februari,
Ketua kegiatan Ikatan Mahasiswa Geodesi mengajukan izin ke Kepala Desa Pagerwangi untuk kegiatan out bound di wilayah tersebut pada 7-8 Februari. Acara pada Sabtu dan Minggu itu disetujui Ketua Program Studi Geodesi dan Geomatika Wedyanto Kuntjoro namun tidak dilaporkan ke Fakultas.

7 Februari, mahasiswa angkatan 2007 sebanyak 82 orang dikumpulkan panitia acara di Lebak Siliwangi pada pagi hari. Sebelum berangkat ke desa Pagerwangi, Lembang, seluruh calon anggota Ikatan Mahasiswa Geodesi yang akan dilantik itu diperiksa kesehatannya oleh Atlas Medical Pioneer dari Fakultas Kedokteran Univeristas Padjadjaran. Hasilnya, ke-82 mahasiswa tersebut dinyatakan dalam kondisi sehat.

Pukul 12.00 WIB, seluruh mahasiswa diberangkatkan dengan angkutan kota ke lokasi yang disebut lapangan dua. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki antara 1-2 kilometer. Baru berjalan sekitar 400 meter, Dwiyanto terjatuh. Ia lalu diminta untuk minum dan istirahat sebentar. Selanjutnya ia dipapah dua orang ke lokasi.

Pukul 14.10-14.40 WIB, panitia meluangkan waktu bagi peserta acara untuk makan dan sholat. Sesudah itu, saat melanjutkan perjalanan ke Pos 1, Dwiyanto masih sulit berjalan. Ia kembali dipapah dua orang melewati jalan menanjak, dan punggungnya diketahui sakit. Singkat cerita, ketika sampai di Pos 6, Dwiyanto hanya duduk-duduk dan belajar jalan. Keadaannya sudah parah.

18.20-18.45 WIB, Dwiyanto dibawa ke pos kesehatan dan diperiksa tim Atlas Medical Pioneer. Pinggang kirinya dikeluhkan sakit. Walau begitu, ia tetap melanjutkan perjalanan ke pos terakhir panitia di SMA Mekarwangi.

19.40-20.30 WIB, Dwiyanto pingsan. Tubuhnya dibaluri minyak kayu putih namun tetap tidak bisa berdiri.

00.00 WIB, Dwiyanto kembali diperiksa tim kesehatan. Ketika sadar dan ditanya, Dwiyanto menyatakan ingin pulang.

01.30 WIB, Dwi dibopong ke jalan pulang.

02.30-02.55, sambil menunggu kendaraan pengangkut dan tim medis, kondisi Dwiyanto makin kritis. Dia tidak bisa lagi berkomunikasi. Dari mulutnya keluar busa kekuningan, detak nadi tidak teraba oleh tim medis, reflek terhadap cahaya minus, badannya telah dingin, dan sudah tidak bernafas. Selanjutnya korban dilarikan dengan kendaraan bak terbuka ke Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung yang dekat dengan kampus ITB.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Hindari Pelonco, Pengenalan Siswa Baru di Tegal Diisi Permainan Tradisional  

19 Juli 2017

Hindari Pelonco, Pengenalan Siswa Baru di Tegal Diisi Permainan Tradisional  

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Tegal dilakukan dengan cara yang tak biasa.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pelonco Maut ITN Terancam Dipecat  

27 Januari 2014

Mahasiswa Pelonco Maut ITN Terancam Dipecat  

Kontras Surabaya menilai pasal yang dikenakan penyidik kepolisian tidak tepat.

Baca Selengkapnya

4 Tersangka Pelonco Maut ITN Diperiksa Pekan Ini  

21 Januari 2014

4 Tersangka Pelonco Maut ITN Diperiksa Pekan Ini  

Rektor ITN Malang Soeparno Djiwo belum mengetahui siapa yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelonco maut ITN.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Pelonco ITN  

20 Januari 2014

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Pelonco ITN  

Mereka dijerat Pasal 359 KUHP.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pelonco Maut ITN Ditetapkan Pekan Depan

10 Januari 2014

Tersangka Pelonco Maut ITN Ditetapkan Pekan Depan

Calon tersangka selama ini kooperatif, sehingga tidak ditahan.

Baca Selengkapnya

Kontras Tagih Kasus Kekerasan ITN ke Polda Jatim  

7 Januari 2014

Kontras Tagih Kasus Kekerasan ITN ke Polda Jatim  

Bahkan sejumlah senior mahasiswa nonpanitia juga melakukan

kekerasan. Kegiatan itu dinilai seperti program semimiliter

tapi tak terencana.

Baca Selengkapnya

Buntut Pelonco Maut ITN, Polisi Periksa Rektor

26 Desember 2013

Buntut Pelonco Maut ITN, Polisi Periksa Rektor

Kontras Surabaya menilai rektor, kepala jurusan, dan dekan harus ikut bertanggungjawab atas tewasnya Fikri dalam pelonco tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak pelonco ITN, Disiapkan Rambu Opspek

21 Desember 2013

Dampak pelonco ITN, Disiapkan Rambu Opspek

APTISI juga merumuskan model orientasi program studi dan pengenalan kampus (Opspek).

Baca Selengkapnya

Rektor ITN: Mahasiswa Tak Jujur Soal Foto  

20 Desember 2013

Rektor ITN: Mahasiswa Tak Jujur Soal Foto  

Panitia hanya memberikan foto kegiatan yang baik dalam laporan kepada Rektor ITN.

Baca Selengkapnya

Gelar Perkara Pelonco ITN Malang di Polda Jatim  

20 Desember 2013

Gelar Perkara Pelonco ITN Malang di Polda Jatim  

Setelah gelar perkara akan ditentukan siapa yang bertanggung jawab dan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya