Jadi Jubir Presiden Gus Dur, Yahya Staquf Digaji Rp 2 Juta Plus Kupon Bensin

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Desember 2021 21:10 WIB

Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf menyapa para undangan usai dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Staquf mengatakan, saat menjadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001, ia menerima gaji Rp 2 juta per bulan ditambah kupon pembelian bensin Rp 300 ribu. Menurut Yahya, mula-mula birokrasi Istana sempat kebingungan menentukan besaran gaji dia karena jabatan juru bicara presiden belum dikenal dalam nomenklatur pemerintahan.

Akhirnya, kata Yahya, Istana mengambil keputusan bahwa besaran gaji juru bicara disamakan dengan juru-juru yang lain. “Jadi gaji juru bicara presiden kemudian disamakan dengan juru masak, juru taman, juru rias, juru mudi dan juru-juru lainnya,” kata Yahya dalam acara peluncuran buku berjudul Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf, di Empu Sindok Arts Station, Kebayoran Baru, Jakarta, yang juga diikuti Tempo secara virtual, Ahad siang, 19 Desember 2021.

Peluncuran sekaligus bedah buku yang ditulis A.S. Laksana itu berlangsung cair dan penuh humor. Baik nara sumber maupun penanggap menyampaikan kesan-kesannya tentang Gus Dur dari segi kejenakaan Presiden RI ke-4 itu. Apalagi moderator bedah buku, Abdul Gafar Karim dari Fisipol Universitas Gadjah Mada, secara berseloroh mengancam memotong pernyataan penanggap yang terlalu serius dan tidak lucu.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrid itu dihadiri antara lain oleh Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ipang Wahid dan Eros Djarot. Adapun yang hadir daring di antaranya Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar. Muhaimin, yang selama ini dikesankan kurang akur dengan Yenny Wahid, juga turut memberikan kesan-kesannya pada buku Yahya Staquf.

Yahya Staquf sendiri mengaku bertemu Gus Dur secara langsung pada 1987. Menurut dia, ketika itu sedang ada kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU di sebuah hotel di Tebet, Jakarta. Ayah Yahya Staquf, Cholil Bisri, serta pamannya, Mustofa Bisri (Gus Mus), diundang dalam acara itu. Seusai acara, Gus Dur meriung di kamar hotel bersama Cholil Bisri, Gus Mus, Alwi Shihab, dan sejumlah intelektual kampus. “Mereka berdiskusi tentang masalah politik dengan kajian yang sangat intelektual,” ujar Yahya.

Gus Dur juga menceritakan bahwa dia baru saja membentuk Yayasan Empati, akronim dari Empang Tiga, bersama Alwi Shihab, Nurcholish Madjid, Jalaluddin Rakhmat dan lain-lain, yang oleh Gus Dur disebut sebagai kumpulan orang-orang gila. Di tengah diskusi, kata Yahya, Gus Mus berdiri dan pergi ke kamar mandi. Sebelum pergi, Gus Mus mencopot cincin batu akik yang ia kenakan, lalu ditaruh di atas meja.

Gus Dur, yang tengah berbicara masalah-masalah berat itu, tiba-tiba berhenti. Ia memungut cincin Gus Mus dan diletakkan di ujung jari telunjuk kiri. Kemudian Gus Dur menekuk sikunya di atas meja. Dengan jari-jemari tangan kanan terenggang, ia mengukur mulai pangkal siku hingga ujung jari. “Kata Gus Dur, kalau ukurannya pas, berarti cincin itu jodoh untuk dimiliki,” kata Yahya.

Yahya Staquf mengenang peristiwa itu sebagai salah satu yang, menurutnya, terlucu dari Gus Dur. Sebab, di tengah pembicaraan serius yang sangat intelektual tentang politik, Gus Dur tiba-tiba membahas soal batu akik.

Baca Juga: Buku Gus Dur Banyak Diminati

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

29 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

35 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971 Karya Ken Ward, Soroti Kesamaan Bobroknya Pemilu 1971 dan 2024

36 hari lalu

Bedah Buku NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971 Karya Ken Ward, Soroti Kesamaan Bobroknya Pemilu 1971 dan 2024

Membedah buku karya Ken Ward, bedah buku ini berpesan ternyata Pemilu 2024 sama bobroknya dengan Pemilu 1971.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

37 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Kembali Sentil PKB, Sebut Akui Saja Hasil Pemilu dan Ucapkan Selamat

37 hari lalu

Sekjen PBNU Kembali Sentil PKB, Sebut Akui Saja Hasil Pemilu dan Ucapkan Selamat

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyebut "manuver" yang dilakukan PKB akan sia-sia.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Gus Ipul Imbau PKB Tak Banyak Bermanuver Sikapi Hasil Pilpres

38 hari lalu

Sekjen PBNU Gus Ipul Imbau PKB Tak Banyak Bermanuver Sikapi Hasil Pilpres

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf alias Gus Ipul meminta Partai Kebangkitan Bangsa tak banyak bermanuver.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

47 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

58 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ketum PBNU Yahya Staquf Minta Jaringan NU Konsolidasi Menyeluruh saat Ramadan

9 Maret 2024

Ketum PBNU Yahya Staquf Minta Jaringan NU Konsolidasi Menyeluruh saat Ramadan

PBNU juga menginstruksikan kepada jaringan NU ini untuk mengamalkan sejumlah doa-doa yang diajarkan oleh para kiai NU.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya