TEMPO Interaktif, Makassar - Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang Makassar memberi berkah bagi pedagang buku, khususnya buku yang berkaitan dengan mantan presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid alias Gus Dur
Tak hanya buku yang memuat pemikiran pemikiran cucu pendiri Nahdlatul Ulama tersebut, buku bertema ringan semisal Ngakak Bareng Gus Dur juga banyak diminati peserta. Buku seharga Rp 20 ribu itu sampai siang hari sudah terjual 20 eksemplar.
“Mungkin karena waktunya tidak begitu jauh dengan meninggalnya beliau. Apalagi dia merupakan kiai NU sekaligus tokoh nasional,” kata Sumadi, pedagang buku asal Surabaya kepada Tempo tadi siang.
Selain buku tersebut, buku Jejak Langkah Sang Guru Bangsa karya Chaerul Anam juga banyak diminati. Begitu pula dengan stiker dan gantungan kunci bergambar Gus Dur seharga Rp 5 ribu yang sudah terjual sebanyak 10 buah.
Ada pula baju kaos bergambar Gus Dur seharga Rp 25 ribu. Di bagian belakang atau depan baju kaos tertera beberapa kalimat yang merupakan kutipan langsung dari perkataan Gus Dur.
“Dia kan sering melontarkan pernyataan- pernyataan kontroversial. Karena itu, meski telah wafat, pemikiran pemikiran beliau masih banyak diburu orang,” ujar Sumadi, yang menjadi penggemar Gus Dur sejak SMA.
Menurut Sumadi, Buku Ngakak Bareng Gusdur, sebenarnya telah terbit dalam beberapa edisi. Namun oleh penerbit Khalista, dicetak ulang setelah Gus Dur wafat beberapa waktu lalu.
Buku tersebut berisi aneka guyonan Gus Dur, baik yang berbau politik, sosial, hukum, pemerintahan dan guyonan ringan lain. “Kebanyakan yang beli peserta dari luar Jawa,” ujarnya.
ARIFUDDIN KUNU