Polisi Duga Pelaku Bom Polrestabes Medan Belajar dari Medsos

Rabu, 13 November 2019 18:58 WIB

Polisi berjaga di depan rumah keluarga terduga pelaku aksi bom bunuh diri Mapolrestabes Medan, di Jalan Jangka, Gang Tenteram, Medan, Sumatera Utara, Rabu, 13 November 2019. Polisi nampak mengumpulkan sejumlah barang dari rumah terduga pelaku bom bunuh diri itu, Rabbial Muslim Nasution. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto menduga pelaku bom bunuh diri yang dilakukan di Polrestabes Medan masih satu jaringan dengan kelompok yang telah terlebih dulu ditangkap di sana.

Agus mengatakan kelompok ini belajar dari media sosial. "Masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya, hanya kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau mungkin satu jaringan yang belajar dari media sosial," kata Agus saat ditemui di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 13 November 2019.

Pada 20 Oktober lalu, Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap tiga orang terduga teroris di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang. Penangkapan itu dilakukan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Agus mengatakan, meski bergerak secara sendiri (lone wolf), namun ia menduga bahwa pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan juga terkait jaringan yang sama. "Sekarang kita lagi lakukan upaya pengembangan terhadap kasus itu," kata Agus.

Agus mengatakan kepolisian akan mengembangkan hasil temuan dari olah TKP. Mereka juga akan mengembangkan kasus dari catatan pelaku dan keluarganya. Dalam hal ini, Densus 88 Anti Teror juga ikut dilibatkan.

Agus mengimbau masyarakat agar tak takut terhadap aksi teror ini. Ia menegaskan ketakutan hanya akan membuat para teroris semakin bersemangat melakukan aksinya.

"Kalau kita takut dengan mereka, maka mereka akan terus beraksi. Ini kita harus lawan karena mereka ada di masyarakat dan mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat tetap waspada dengan situasi di sekitarnya. Bila melihat hal yang mencurigakan, masyarakat wajib melaporkan kepada RT dan kelurahan setempat. Upaya ini dapat mencegah para teroris melakukan aktivitas di wilayah.

"Kami mohon kembali kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. Karena kalau mereka ada di lingkungan kita, mereka bisa melakukan di mana saja, korbannya bisa siapa saja, bukan hanya petugas tapi juga bisa masyarakat yang tidak berdosa," kata Agus.

Berita terkait

Koalisi Masyarakat Desak Jokowi Reformasi Hukum di Lingkungan Militer Buntut Tak Diprosesnya Mayor Dedi Hasibuan

15 Agustus 2023

Koalisi Masyarakat Desak Jokowi Reformasi Hukum di Lingkungan Militer Buntut Tak Diprosesnya Mayor Dedi Hasibuan

Keputusan Puspom TNI dan Puspomad TNI yang tidak memproses pidana Mayor Dedi Hasibuan akan dianggap sebagai pembenaran atas aksi intimidasi.

Baca Selengkapnya

Mayor Dedi Hasibuan Jadi Pengacara, PERADI: Hanya Advokat yang Bisa Menjadi Penasihat Hukum

13 Agustus 2023

Mayor Dedi Hasibuan Jadi Pengacara, PERADI: Hanya Advokat yang Bisa Menjadi Penasihat Hukum

Menurut Luhut Pangaribuan, tidak dibenarkan Mayor Dedi Hasibuan yang tidak berprofesi sebagai advokat namun bertugas menjadi advokat.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Kritik Kababinkum TNI soal Kasus Mayor Dedi Hasibuan: Kontroversial dan Perkeruh Situasi?

13 Agustus 2023

Ramai-ramai Kritik Kababinkum TNI soal Kasus Mayor Dedi Hasibuan: Kontroversial dan Perkeruh Situasi?

PBHI menekankan pentingnya tindakan tegas dalam menghadapi pelanggaran hukum dan profesionalitas yang terjadi dalam kasus Mayor Dedi Hasibuan.

Baca Selengkapnya

PBHI Anggap Pernyataan Kababinkum TNI soal Mayor Dedi Hasibuan Penghinaan Profesi Advokat

12 Agustus 2023

PBHI Anggap Pernyataan Kababinkum TNI soal Mayor Dedi Hasibuan Penghinaan Profesi Advokat

Julius mengatakan pernyataan Kababinkum TNI soal kasus Mayor Dedi Hasibuan sebagai hal yang kontroversial dan memperkeruh situasi.

Baca Selengkapnya

Imparsial Kritik Pernyataan Kababinkum TNI soal Kasus Mayor Dedi Hasibuan

12 Agustus 2023

Imparsial Kritik Pernyataan Kababinkum TNI soal Kasus Mayor Dedi Hasibuan

Imparsial mengkritik pernyataan Kababinkum di konferensi pers soal kasus Mayor Dedi Hasibuan yang mengeruduk Polrestabes Medan

Baca Selengkapnya

Top Nasional: Kata Demokrat usai PK Moeldoko Ditolak, Pemeriksaan Mayor Dedi, Kaesang Tak Maju Pilkada Depok

11 Agustus 2023

Top Nasional: Kata Demokrat usai PK Moeldoko Ditolak, Pemeriksaan Mayor Dedi, Kaesang Tak Maju Pilkada Depok

Demokrat mengapresiasi dan menyambut baik putusan Mahkamah Agung yang menolak peninjauan kembali yang diajukan Moeldoko.

Baca Selengkapnya

TNI Geruduk Polisi, Mayor Dedi Hasibuan Minta Penangguhan Penahanan untuk Kerabatnya, Apa Aturannya?

10 Agustus 2023

TNI Geruduk Polisi, Mayor Dedi Hasibuan Minta Penangguhan Penahanan untuk Kerabatnya, Apa Aturannya?

Mayor Dedi Hasibuan memaksa penangguhan penahanan kepada kerabatnya yang menjadi tersangka dalam kasus TNI geruduk polisi.

Baca Selengkapnya

Puspom TNI Beberkan Kronologi Penggerudukan Mayor Dedi Hasibuan ke Polrestabes Medan

10 Agustus 2023

Puspom TNI Beberkan Kronologi Penggerudukan Mayor Dedi Hasibuan ke Polrestabes Medan

Mayor Dedi Hasibuan meminta bantuan hukum ke TNI untuk keponakannya, unjuk kekuatan ke Polrestabes Medan, hingga membentak Kasatreskrim.

Baca Selengkapnya

Geruduk Polrestabes Medan, Mayor Dedi Hasibuan Dinilai Langgar Prosedur

10 Agustus 2023

Geruduk Polrestabes Medan, Mayor Dedi Hasibuan Dinilai Langgar Prosedur

TNI menilai tindakan Mayor Dedi Hasibuan dengan menggeruduk Polrestabes Medan melanggar prosedur.

Baca Selengkapnya

Kababinkum TNI: Bantuan Hukum Mayor Dedi Hasibuan Langgar Prosedur

10 Agustus 2023

Kababinkum TNI: Bantuan Hukum Mayor Dedi Hasibuan Langgar Prosedur

Kresno mengatakan berdasarkan pemeriksaan terhadap peristiwa ini, Mayor Dedi Hasibuan meloncati tahapan prosedural atau ada kesalahan prosedural.

Baca Selengkapnya