Azyumardi Kritik Jokowi Soal Remisi Pembunuh Wartawan Bali

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 27 Januari 2019 14:44 WIB

(dari kanan) Pakar Hukum Azyumardi Azra, Yusril Ihza Mahendra dan Refly Harun saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Komisi II DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 18 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar dan cendikiawan muslim dari Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra menilai kebijakan pemerintah yang memberi remisi terhadap I Nyoman Susrama, pembunuh wartawan Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, merupakan kebijakan ironis alias bertentangan dengan yang diharapkan.

Baca juga: Jurnalis Malang Desak Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Wartawan

"Ini ironis, ada pembunuhan terhadap wartawan dan pembunuhnya diberi remisi," ujar Azyumardi dalam acara Dialog Nasional Kebhinekaan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Ahad, 27 Januari 2019.

Menurut Azra, pemerintah masih bisa mengoreksi kebijakan yang dinilainya tidak konsisten dan dapat mencederai perspektif hukum di Indonesia ini. Serupa halnya, ujar dia, dengan rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir. "Masak ada pelaku kejahatan kemanusiaan dan mau diampuni dengan alasan kemanusiaan," ujar dia.

Remisi atas pembunuh wartawan ini diprotes puluhan jurnalis, mahasiswa pegiat pers kampus, dan aktivis pro-demokrasi. Mereka berdemo menuntut Presiden Joko Widodo atau JK mencabut remisi untuk I Nyoman Susrama, terpidana kasus pembunuhan jurnalis Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.

Advertising
Advertising

Nyoman Susrama dihukum seumur hidup setelah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Denpasar karena melakukan pembunuhan berencana secara bersama-sama terhadap Narendra Prabangsa. Hakim yakin motivasi pembunuhan itu adalah pemberitaan di harian Radar Bali yang ditulis Prabangsa pada 3, 8, dan 9 Desember 2008. Berita tersebut menyoroti proyek-proyek di Dinas Pendidikan Bangli.

Lewat Keputusan Presiden Nomor 29/2018-2019, terpidana pembunuh watawan BaliSusrama bersama 114 terpidana lain mendapat remisi perubahan hukuman dari penjara seumur hidup menjadi pidana penjara sementara. Susrama dinilai berkelakuan baik.

Baca juga: AJI Bojonegoro Tuntut Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis Bali

Kepres No. 29 tahun 2018 memuat Pemberian Remisi Perubahan dari Pidana Penjara Seumur Hidup Menjadi Pidana penjara sementara tertanggal 7 Desember 2018. Alasan pemberian remisi karena Susrama berkelakuan baik.

AJI mencatat kasus Prabangsa adalah satu dari banyak kasus pembunuhan jurnalis di Indonesia. Kasus Prabangsa adalah satu dari sedikit kasus yang diusut. Sedangkan, 8 kasus lainnya belum tersentuh hukum. Delapan kasus itu antara lain pembunuhan wartawan Harian Bernas Fuad M Syarifuddin (1996), wartawan lepas harian Radar Surabaya Herliyanto (2006), wartawan Tabloid Jubi dan Merauke TV (2010) Ardiansyah Matrais, dan wartawan Tabloid Mingguan Pelangi di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya (2010).

AJI mengecam keputusan Presiden Jokowi terkait remisi ini, karena dinilai melukai rasa keadilan keluarga korban dan jurnalis di Indonesia. "Kebijakan presiden yang mengurangi hukuman itu melukai rasa keadilan tidak hanya keluarga korban, tapi jurnalis di Indonesia," kata Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani Amri, Jumat, 25 Januari 2019.

Berita terkait

Pembunuhan Wartawan di Filipina Terekam di Facebook, Presiden Perintahkan Penyelidikan

6 November 2023

Pembunuhan Wartawan di Filipina Terekam di Facebook, Presiden Perintahkan Penyelidikan

Jurnalis di Filipina kembali terbunuh. Seorang wartawan radio ditembak saat siaran langsung. Penembakan itu terekam di Facebook.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Menggantikan Azyumardi Azra, Inilah Profil Ninik Rahayu

15 Januari 2023

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Menggantikan Azyumardi Azra, Inilah Profil Ninik Rahayu

Sebelum di Dewan Pers, Ninik Rahayu pernah menduduki sejumlah jabatan. Di antaranya sebagai Komisioner Komnas Perempuan dan anggota Ombudsman RI.

Baca Selengkapnya

Ninik Rahayu Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Gantikan Azyumardi Azra

13 Januari 2023

Ninik Rahayu Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Gantikan Azyumardi Azra

Ninik Rahayu terpilih menggantikan Azyumardi Azra sebagai Ketua Dewan Pers berdasarkan rapat pleno.

Baca Selengkapnya

2 Periode Haedar Nashir Pimpin PP Muhammadiyah, Begini Profil dan Pemikirannya

21 November 2022

2 Periode Haedar Nashir Pimpin PP Muhammadiyah, Begini Profil dan Pemikirannya

Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022-2027. Begini profil dan pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Penyiar Radio Filipina Ditembak Saat Menyetir, Kerap Kritik Pemerintah

5 Oktober 2022

Penyiar Radio Filipina Ditembak Saat Menyetir, Kerap Kritik Pemerintah

Percival Mabasa, wartawan radio di Filipina, ditembak berulang kali saat sedang menyetir.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Gelar Sir Azyumardi Azra, Biaya Pemakaman Ratu, Pewaris Takhta Inggris

21 September 2022

Top 3 Dunia: Gelar Sir Azyumardi Azra, Biaya Pemakaman Ratu, Pewaris Takhta Inggris

Berita Top 3 Dunia tentang gelar Sir untuk Azyumardi Azra, biaya pemakanan Ratu Elizabeth Rp150 miliar, dan deretan pewaris takhta Inggris.

Baca Selengkapnya

Pandangan Kritis Azyumardi Azra Soal Pemindahan IKN

20 September 2022

Pandangan Kritis Azyumardi Azra Soal Pemindahan IKN

Prof Azyumardi Azra mengkritisi pemerintah mengenai pemindahan IKN dan menggugat UU IKN ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Azyumardi Azra Habis-habisan Dukung Pegawai KPK yang Dianggap Tak Lolos TWK: Berakhir Sendu

20 September 2022

Azyumardi Azra Habis-habisan Dukung Pegawai KPK yang Dianggap Tak Lolos TWK: Berakhir Sendu

Azyumardi Azra menilai TWK yang dilakukan KPK penuh masalah. Ia dan 73 guru besar menilai pelaksanaan tes tersebut melanggar hukum dan etika publik.

Baca Selengkapnya

Suara Keras Azyumardi Azra Soal TWK Pegawai KPK hingga Megawati di BRIN

20 September 2022

Suara Keras Azyumardi Azra Soal TWK Pegawai KPK hingga Megawati di BRIN

Pemikiran Prof Azyumardi Azra terhadap banyak persoalan di Tanah Air, kerap membuatnya harus bersuara lantang. Misalkan soal TWK dan BRIN.

Baca Selengkapnya

Pimpin Pemakaman Azyumardi Azra, Menteri Muhadjir Effendy: Kami Sulit Bertemu

20 September 2022

Pimpin Pemakaman Azyumardi Azra, Menteri Muhadjir Effendy: Kami Sulit Bertemu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memimpin upacara pemakaman Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra.

Baca Selengkapnya