Ma'ruf Amin Sebut Suara NU di Kubu Prabowo Tidak Signifikan

Selasa, 18 Desember 2018 06:52 WIB

Deklarasi dukungan Ulama Nahdlatul Ulama Jakarta Timur pada Jokowi-Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta, Senin 5 November 2018. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengklaim seluruh jajaran struktural Nahdlatul Ulama (NU) mulai dari pengurus besar, wilayah, cabang, sampai ranting sudah berkomitmen mendukung Jokowi - Ma'ruf dalam Pemilihan Presidan atau Pilpres 2019. Sementara di jajaran kultural, dia mengklaim sebagian besar berada di barisan pasangan ini.

Baca: Survei Internal: Ma'ruf Amin Belum Kerek Elektabilitas Jokowi

Ma'ruf menilai, belasan keturunan pendiri NU yang belakangan menyatakan mendukung kubu penantangnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tidak berdampak signifikan dan tidak bisa membetot suara NU. "Turunan pendiri NU kan banyak. Menurut saya, (suara tokoh NU di kubu Prabowo) itu tidak signifikan," kata Ma'ruf saat wawancara eksklusif Tempo di kediamannya, Jumat dua pekan lalu.

Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut, tokoh-tokoh NU yang punya jaringan sampai ke bawah sudah bersama pasan nomor urut 01. "Misalnya, Yenny Wahid dengan Gusdurian dan Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Muslimat NU. Mau pakai jalur mana lagi?" ujar Ma'ruf Amin.

Kedua kubu memang saling mengklaim mendapat dukungan NU menjelang pemilihan presiden 2019. Di kubu Prabowo - Sandiaga juga tak pernah absen mendekati tokoh-tokoh dan mendatangi basis wilayah NU.

Advertising
Advertising

Dalam safari politik ke sejumlah daerah, Prabowo dan Sandiaga juga kerap menyambangi pondok-pondok pesantren berbasis NU dan berziarah ke makam tokoh-tokoh NU. Pada awal masa kampanye 29 September, Prabowo mendatangi tokoh NU KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang. Manuver kubu pasangan capres nomor urut 02 membetot suara NU juga tampak dalam sikap Sandiaga berziarah ke makam pendiri NU, Kiai Bisri Syansuri.

Belakangan, kubu Prabowo menerima deklarasi dukungan dari sejumlah cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari. Di antaranya, yakni KH Hasyim Karim atau Gus Aying, KH Fahmi Amrullah atau Gus Fahmi, dan KH Abaidhowi atau Gus Dhowi. Adapula dukungan dari putra dari salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbulloh, serta Gus Billy yang merupakan cicit dari KH Bisri Syansuri.

Sebelumnya, KH Irfan Yusuf yang juga merupakan cucu KH Hasyim Asy'ari, juga telah merapat dan menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga.

Simak: Ma'ruf Amin: Ahoker Sadar Lebih Baik dengan Saya

Ma'ruf Amin menganggap dukungan semacam ini lumrah. "Artinya pasti ada saja. Tapi NU yang punya jaringan ke bawah itu kan Yenny Wahid, juga Khofifah. Teropongan yang saya tahu sih itu, jangan-jangan yang lain enggak tahu," ujar Ma'ruf Amin sambil tertawa.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

7 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

9 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

9 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

10 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

11 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya