Dituding Ilegal, PPP Kubu Djan Tetap Gelar Mukernas

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Senin, 12 November 2018 20:11 WIB

Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta, Sudarto menggelar konferensi pers persiapan Mukernas III di Sekretariat DPP PPP, Jalan Proklamasi nomor 53, Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz akan tetap menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas), kendati PPP kubu M.Romahurmuziy menuding acara tersebut sebagai tindakan ilegal.

Baca juga: Mukernas PPP Akan Bahas Islah Kubu Muktamar Jakarta dan Surabaya

"Mukernas tanggal 15-16 November 2018 akan tetap berjalan sesuai agenda. Persiapan panitia sudah selesai dan 34 DPW seluruh indonesia sudah siap hadir di Mukernas," ujar Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta, Sudarto saat dihubungi Tempo pada Senin, 12 November 2018.

Menurut Sudarto, dualisme kepengurusan PPP nyata adanya, dan PPP Muktamar Jakarta tetap eksis dengan kepengurusan sampai tingkat bawah meskipun tidak mendapat pengesahan dari pemerintah. "Ilegal atau tidak, biar hukum yang memutuskan. Sebab sampai sekarang tidak ada satupun putusan pengadilan yang melarang PPP mengatasnamakan dan menggunakan atribut PPP," ujar dia.

Di lain pihak, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan Mukernas PPP Muktamar Jakarta, ilegal. Sebab, ujar Arsul, PPP Muktamar Jakarta tidak punya legal standing baik secara hukum, kelembagaan maupun secara sosial.

Advertising
Advertising

"Bukan hanya ilegal tapi juga liar. Kami akan memperkarakannya secara pidana jika mereka lanjutkan. Sebab telah memalsukan stempel partai, kop surat dan mengunakan lembaga partai secara tidak sah," ujar Arsul Sani kepada wartawan pada Senin, 12 November 2018.

Menurut Arsul, PPP kubu Djan Faridz juga tak perlu menggunakan alasan ingin menyelematkan PPP dari ancaman tidak mencapai ambang batas 4 persen, dan sebagainya. Sebab secara kelembagaan, PPP kubu Djan Faridz tidak diakui pemerintah.

Baca juga: Tanggapi PSI, Romi PPP: Jangan-jangan Nanti Lebih Parah

PPP kubu Djan Faridz pun tersinggung dengan pernyataan Arsul tersebut. Padahal, kubu Djan Faridz punya keprihatinan dan niat baik untuk menjaga marwah dan eksistensi PPP untuk bisa lolos ambang batas parlemen pada pemilu 2019. "Kok ditolak, itu menurut saya jelas sikap yang arogan," ujar Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta, Sudarto.

Berita terkait

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

17 jam lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

19 jam lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

21 jam lalu

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

Salah satu yang diajukan PPP adalah perkara nomor 46-01-17-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 tentang sengketa hasil pemilihan DPRD Kota Serang, Banten.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Arsul Sani Boleh Tangani Sengketa Pileg PPP

23 jam lalu

Hakim MK Arsul Sani Boleh Tangani Sengketa Pileg PPP

Sebelum jadi hakim MK, Arsul Sani adalah politikus PPP.

Baca Selengkapnya

PPP Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Baru

2 hari lalu

PPP Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Baru

PPP mengucapkan selamat atas penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

2 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

Partai NasDem dan PPP santer dirumorkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju di pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

4 hari lalu

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen sebesar empat persen dalam Pemilu Legislatif

Baca Selengkapnya

PPP Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

4 hari lalu

PPP Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Dalam kontestasi pilpres 2024, PPP adalah salah satu partai koalisi PDIP yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Teka-teki Parpol yang Bakal Merapat ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Teka-teki Parpol yang Bakal Merapat ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah parpol di luar koalisi 02 disebut-sebut bakal merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya