Makin Tebal, Pleidoi Fredrich Yunadi Berubah Menjadi 2300 Halaman

Reporter

Alfan Hilmi

Editor

Amirullah

Jumat, 22 Juni 2018 10:59 WIB

Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi e-KTP Fredrich Yunadi, mengikuti sidang dengan agenda putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 5 Maret 2018. Dalam sidang itu hakim memutuskan menolak nota keberatan atau eksepsi yang diajukan mantan pengacara Setya Novanto tersebut. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat hukum Fredrich Yunadi, Mujahidin, mengatakan nota pembelaan kliennya bertambah dari yang sebelumnya 1200 halaman menjadi 2300 halaman. Mujahidin mengatakan, Fredrich ingin menjelaskan lebih dalam soal tuntutan jaksa yang menurutnya tidak sesuai.

“Saya semalam ditelepon pak Yunadi jam dua pagi. Dia bilang ‘Jack, pleidoi saya bertambah jadi dua ribu halaman’,” kata Mujahidin saat dihubungi, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Pleidoi Fredrich Yunadi 1200 Halaman akan Dibacakan Hari Ini

Fredrich merupakan terdakwa kasus merintangi penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Setya Novanto. Jaksa mendakwanya bersama dengan dokter Rumah Sakit Medika Pertama Hijau, Bimanesh Sutarjo telah merekayasa sakit Setya pada 16 November 2017 lalu. Ketika itu Fredrich masih menjadi penasihat hukum Setya.

Atas dugaan tersebut, Jaksa menuntut Fredrich hukuman penjara 12 tahun dan denda Rp 600 juta subsider enam bulan kurungan.

Advertising
Advertising

Fredrich, kata Mujahidin ngotot membacakan semua halaman dalam pleidoinya. Mujahidin mengatakan, Fredrich mengancam akan melaporkan majelis hakim ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atau Komisi Yudisial (KY) jika ia tidak diizinkan membaca semuanya.

Dari 2300 halaman tersebut, 2000 halaman disusun Fredrich, sedangkan sisanya disusun tim pengacara. Nantinya di pleidoi itu juga akan ada potongan ayat Al-Quran salah satunya Surat Al-Imran yang akan dibacakan Fredrich di awal sidang.

Tim pengacara sebelumnya menyusun pleidoi sebanyak 500 halaman tetapi dikurangi menjadi 300 halaman agar proses persidangan tidak memakan waktu lama. Namun tidak sangka-sanga, ternyata Fredrich malah menambah jumlah pleidoinya.

“Padahal pak Yunadi sudah saya rayu agar yang dibaca hanya poin-poinnya saja. Tetapi dia berkukuh,” kata Mujahidin.

Mujahidin mengatakan kliennya tidak masalah apabila sidang hari ini memakan waktu lama. “Pak Fredrich bilang dia bersedia membacakan pleidoi hingga Senin besok kalau diizinkan. Menurutnya ini kesempatan penting untung melakukan pembelaan,” kata Mujahidin.

Menurut Mujahidin, di pleoidoinya, Fredrich akan mengutip argumen dari para saksi ahli pidana yang pernah dihadirkan seperti Muzakkir, Supardi Ahmad dan Margarito Kamis.

Baca: Fredrich Yunadi Sumpahi Jaksa KPK Dapat Balasan Tuhan

Dari keterangan para saksi ahli tersebut, Fredrich akan memberikan pembelaan bahwa dirinya tidak bisa dipidana. Hal tersebut karena kasusnya belum melalui sidang kode etik di dewan kehormatan profesi advokat. Selain itu, dalam nota pembelaannya, Fredrich akan berargumen bahwa KPK tidak berwenang menangani kasusnya karena ia berkukuh tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Jaksa KPK Takdir Suhan memprediksi, Fredrich tidak akan mengakui perbuatannya dalam sidang pleidoi nanti. “Menurut prediksi tim jaksa, poin-poin dari isi pleidoi Fredrich dan pengacaranya akan membantah isi dari surat tuntutan,” kata Takdir saat dihubungi.

Takdir mengatakan, meskipun nantinya Fredrich membantah tuntutan, dirinya akan tetap yakin dengan argumen dan pembuktian yang telah disampaikan tim jaksa di persidangan sebelumnya.

Berita terkait

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

24 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi Khusus, Ini Kilas Balik Kasus Korupsi E-KTP Berikut Bakpao di Dahinya

23 April 2023

Setya Novanto Dapat Remisi Khusus, Ini Kilas Balik Kasus Korupsi E-KTP Berikut Bakpao di Dahinya

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto bersama 207 napi lainnya dapat remisi khusus Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Kilas balik kasus Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Usaha Menyangkal Korupsi, Hilang Ingatan hingga Bawa Nama Tuhan

27 September 2021

Usaha Menyangkal Korupsi, Hilang Ingatan hingga Bawa Nama Tuhan

Berbagai cara dilakukan untuk menyangkal tuduhan korupsi, mulai dari membawa nama-nama tuhan hingga mengaku hilang ingatan,

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

7 November 2020

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

Fredrich menuding Setya Novanto belum membayar jasanya selama menjadi pengacara terpidana kasus korupsi proyek e-KTP itu.

Baca Selengkapnya

Mantan Pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi Ajukan Peninjauan Kembali

24 Oktober 2020

Mantan Pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi Ajukan Peninjauan Kembali

Fredrich Yunadi mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dalam perkara menghalang-halangi pemeriksaan mantan Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

KPK Ajukan Kasasi atas Putusan Banding Fredrich Yunadi

22 Oktober 2018

KPK Ajukan Kasasi atas Putusan Banding Fredrich Yunadi

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta kemudian menguatkan putusan Pengadilan Tipikor terhadap Fredrich Yunadi dengan hukuman 7 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Fredrich Yunadi Ajukan Kasasi Perkaranya ke Mahkamah Agung

13 Oktober 2018

Fredrich Yunadi Ajukan Kasasi Perkaranya ke Mahkamah Agung

Fredrich Yunadi menyatakan tak menerima putusan pengadilan tinggi yang menguatkan putusan di tingkat pertama, yakni 7 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Tinggi Kuatkan Vonis 7 Tahun Penjara Fredrich Yunadi

10 Oktober 2018

Pengadilan Tinggi Kuatkan Vonis 7 Tahun Penjara Fredrich Yunadi

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tetap menghukum pengacara Fredrich Yunadi 7 tahun penjara dalam kasus merintangi penyidikan korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

KPK Ajukan Banding Atas Vonis 7 Tahun Fredrich Yunadi

8 Juli 2018

KPK Ajukan Banding Atas Vonis 7 Tahun Fredrich Yunadi

KPK mengajukan banding atas vonis 7 tahun kepada bekas pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.

Baca Selengkapnya

Sampai Kasasi Bakal Dilakoni Fredrich Yunadi Demi Vonis Bebas

29 Juni 2018

Sampai Kasasi Bakal Dilakoni Fredrich Yunadi Demi Vonis Bebas

Fredrich Yunadi mengatakan dirinya harus bebas murni.

Baca Selengkapnya