Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kirii) berbincang dengan Jaksa Agung HM Prasetyo (kiri), juga terlihat Menkopolhukam Wiranto (kedua kanan) dan Seskab Pramono Anung (kanan) disela penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2017 dari Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Istana Negara, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia tengah menyelidiki peran Z, terduga teroris yang ditangkap semalam di Karanganyar, Jawa Tengah. Berdasarkan informasi yang beredar, Z diduga berperan sebagai penyandang dana untuk Bom Surabaya.
"Soal itu (dugaan penyandang dana) adalah substansi penyidikan, tapi yang jelas Densus 88 melakukan penindakan sudah pasti ada dasarnya," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018.
Penangkapan Z, kata Setyo, dilakukan Kamis malam setelah salat isya di rumahnya di Kecamatan Colomandu, Kabupaten Karanganyar. Polisi kini menahan Z dan mengorek informasi lebih dalam darinya mengenai jaringan serta target aksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Z diduga terkait dengan lima terduga teroris yang ditangkap di Blitar pada sehari sebelumnya. Terduga teroris yang ditangkap di Blitar itu diyakini polisi merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah di Blitar dan Malang. Mereka berencana menyerang Markas Kepolisian Sektor Talun, Blitar, juga salah satu kantor bank di Blitar.
Dalam kurun waktu dua hari, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap enam terduga teroris di dua wilayah, yakni Karanganyar, Jawa Tengah, serta Blitar, Jawa Timur.
Setyo pun meminta masyarakat tidak takut karena penangkapan sejumlah terduga teroris terjadi menjelang Lebaran. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan penangkapan sejumlah terduga teroris ini dilakukan untuk keamanan masyarakat.