Blitar - Lima terduga teroris yang ditangkap pada Kamis, 14 Juni 2018 diduga bakal menyerang Polsek Talun dan salah satu bank di Blitar, Jawa Timur. Kedua sasaran tersebut tertulis dalam catatan yang ditemukan petugas di rumah salah satu pelaku di Kecamatan Talun, Blitar.
Kepala Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Besar Anisullah M Ridha mengatakan kelima terduga teroris ini sedang merencanakan penyerangan terhadap Markas Polsek Talun, Blitar dan salah satu kantor perbankan di Blitar. Polisi berhasil menangkap mereka sebelum melakukan aksi. "Sasarannya Polsek Talun dan salah satu bank," kata Anisullah, Kamis 14 Juni 2018.
Baca: Marak Terorisme, Polri Akan Tambah Jumlah Densus 88 di Daerah
Rencana penyerangan kedua tempat itu diketahui dari catatan yang diamankan di lokasi penggerebekan di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Dalam sebuah catatan yang disita polisi, mereka menuliskan dua tempat itu sebagai sasaran aksi teror.
Belum diketahui pasti alasan para terduga teroris ini memilih Polsek Talun dan bank sebagai sasaran. "Kalau polisi jelas bagi mereka adalah toghut," kata Anisullah.
Baca juga: Terkait Terorisme, Tiga Warga Blitar Ditangkap Polisi
Tak hanya daftar lokasi yang akan menjadi sasaran teror, polisi juga mengamankan buku jihad dan gerakan radikal, laptop, serta flashdisk dari lokasi penggeledahan. Barang-barang tersebut saat ini sudah diamankan tim Detasemen Khusus Antiteror dan akan menjadi petunjuk untuk pengembangan perkara ini. Selain itu, di rumah yang sama polisi mengamankan satu pucuk senjata api rakitan jenis pistol dan delapan butir peluru.
Polisi meringkus tiga orang dari lokasi di Kecamatan Talun, Blitar ini. Sementara dua lainnya ditangkap di Kecamatan Wlingi dan Gandusari. Keduanya sempat melawan saat hendak diringkus tim Densus.
Saat ini kelima pelaku sudah dibawa tim Densus ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan. Polisi masih merahasiakan identitas mereka. Polisi hanya memberi inisial mereka sebagai AR, SZ, NH, HW, dan K. Satu pelaku berinisial NH diketahui sebagai dokter yang membuka praktik bekam.
HARI TRI WASONO