TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi anak-anak pelaku peledakan bom Surabaya dan Sidoarjo, Selasa, 12 Juni 2018. Risma datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Mertoyoso bersama Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan.
Tiba pukul 08.35, Risma langsung memasuki ruangan Anggrek 20 yang menjadi Crisis Center bagi anak-anak itu. Selama 30 menit, ia berbincang dengan 7 anak terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo. "Sudah baik, sudah ceria. Aku bawakan mereka bola dan buku," kata Risma saat ditemui awak media.
Baca:
Setelah Bom Surabaya, Risma Bangun ...
Mengapa Bom di Surabaya? Ini Kata Pengamat ...
Mereka yang dibesuk adalah anak-anak Tri Murtiono, pelaku pengeboman di Mapolrestabes Surabaya, AAP, 7 tahun; anak-anak Anton Febrianto, terduga teroris di rumah susun Wonocolo, Sidoarjo AR, 15 tahun, FP, 11 tahun, dan GHA, 10 tahun; dan tiga anak Teguh alias Dedy Sulistianto yang tewas dalam penyergapan di Manukan Kulon, Surabaya.
Puteri pengebom Mapolrestabes Surabaya yang selamat, AAP, 7 tahun, misalnya, sudah membaik. Ia sempat terlempar sekitar 30 meter saat ledakan terjadi. "Anaknya sudah ceria meskipun tangan kanannya patah.”
Baca:
Ledakan Bom di Surabaya, Sedikitnya 3 Orang ...
Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya ...
Sedangkan beberapa anak lainnya, kata dia, masih dinilai terpengaruh oleh pemahaman orang tuanya. "Memang ada satu orang yang masih agak susah (menerima penjelasan), jadi perlu agak menjelaskan sedikit (pemahaman yang benar)."
Risma menjelaskan penanganan lanjutan anak-anak pelaku peledakan bom Surabaya dan Sidoarjo itu akan dilakukan oleh Kementerian Sosial. Mereka akan dikumpulkan dalam satu tempat rehabilitasi khusus yang lokasinya dirahasiakan. "Kami tidak bisa (bekerja) sendiri-sendiri."