Survei: Jokowi Harus Waspada, Tingkat Kepuasan Publik Menurun

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 27 Mei 2018 20:02 WIB

Presiden Joko Widodo menyapa warga usai membagikan sertifikat tanah kepada warga di Kuningan, Jawa Barat, 25 Mei 2018. Presiden membagikan sebanyak 7.000 sertifikat untuk masyarakat di Kuningan. TEMPO/Deffan Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset Alvara Research Center menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki peluang lebih tinggi untuk kembali terpilih dalam pemilihan presiden nanti. Namun calon inkumben itu perlu mewaspadai dua hal.

CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan Jokowi masih unggul dalam berbagai survei elektabilitas dan popularitas. Di survei Alvara sendiri, Jokowi tercatat unggul dengan tingkat popularitas 95,8 persen dan tingkat elektabilitas 46,8 persen.

Baca juga: Polcomm Institute: Elektabilitas Jokowi Masih yang Tertinggi

Namun Jokowi harus waspada lantaran tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya dan Jusuf Kalla menurun. "Angkanya turun sekitar 3,5 persen pada Mei dibanding survei pada Februari lalu," kata Ali saat merilis hasil surveinya bertajuk "Menuju Pilpres 2019: Mencari Penantang Jokowi" di Hotel Oria, Jakarta, Ahad, 27 Mei 2018.

Tingkat kepuasan masyarakat turun dari 77,3 persen pada Februari menjadi 73,8 persen pada Mei. Masyarakat yang tidak puas naik dari 20,8 persen menjadi 23,2 persen. Sedangkan masyarakat yang merasa puas jumlahnya menurun dari 68,8 persen menjadi 65,9 persen. Begitu pula dengan masyarakat yang merasa sangat puas menurun dari 7,2 persen menjadi 6,8 persen dan yang merasa sangat puas sekali turun dari 1,3 persen menjadi 1 persen.

Advertising
Advertising

Ali mengatakan titik lemah kinerja Jokowi dan Kalla masih terletak pada aspek ekonomi. "Masalah ketenagakerjaan, seperti penyediaan lapangan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja, masih mendera," ujarnya.

Baca juga: PDIP Tak Akan Terbuai dengan Survei Elektabilitas Jokowi

Menurut Ali, penurunan tingkat kepuasan masyarakat akan berimplikasi kepada turunnya keinginan pemilih untuk mencoblos kembali Jokowi. Meski tingkat keinginan masyarakat terhadap Jokowi menjadi presiden kembali masih tinggi, yaitu 64,8 persen, Jokowi diminta tetap waspada.

Survei Alvara Research Center dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan pada 20 April-9 Mei 2018 di seluruh Indonesia. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling. Margin of error survei ini 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

3 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

11 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

15 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

17 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

21 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

21 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

22 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

23 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

23 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

1 hari lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya