Fredrich Yunadi Blak-blakan Soal Kekayaan dan Kemewahannya
Reporter
Kartika Anggraeni
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 28 November 2017 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengungkap kekayaannya yang menurut dia tak akan habis untuk 10 keturunan berikutnya. "Maksudnya apa yang saya nikmatin? Ya bukannya ngomong gede kan. Ya Insya Allah lah untuk 10 turunan juga enggak habis," kata Fredrich dalam acara Catatan Najwa yang diunggah di akun Youtube Najwa Shihab pada Jumat 24 November 2017.
Pernyataan Fredrich ini membuat heboh netizen. Tagar #SukaKemewahan pun sempat menjadi trending topic di jagad Twitter.
Dalam video tersebut, Fredrich juga sempat mengungkapkan kesenangannya menjalani hidup mewah. Sebagaimana dalam video yang viral di media sosial, Fredrich mencontohkan pernah menghabiskan biaya hingga Rp 5 miliar saat bepergian ke luar negeri. "Sekarang tas Hermes yang harga Rp 1 miliar juga saya beli. Saya suka kemewahan tapi bukan dari hasil kerja saya," ujar dia.
Baca juga: Kata Fredrich Yunadi Soal Otto Hasibuan Bela Setya Novanto
Saat ditanya Najwa asal-usul kekayaannya, Fredrich menjawab kekayaan yang ada diperoleh dari warisan yang dikembangkan ke dalam berbagai usaha bisnis. "Orang tua saya kan cukup kan, dari warisan kita kembangkan. Usaha saya banyak," ujar dia.
Tempo menghubungi Fredrich untuk menelusuri lebih lanjut kekayaan yang dimilikinya. Fredrich meminta publik untuk melihat video Catatan Najwa secara utuh. Menurut dia, biaya yang diberikan Setya Novanto kepada dirinya merupakan bagian dari honornya sebagai kuasa hukum. Fredrich juga mengungkapkan kekayaan yang ada diperoleh dari penanganan berbagai kasus dari klien-kliennya baik individu maupun korporat.
"Saya kasih contoh, kalau satu kontrak saya sama perusahaan A, satu bulan Rp 100 juta jadi kalau satu tahun udah Rp 1,2 miliar. kalau saya ada 50 perusahaan sudah tahu kan uangnya berapa? Itu hanya sebagai advisor loh," kata Fredrich.
Fredrich menilai wajar ketika ia menghabiskan biaya besar saat berkunjung ke luar negeri. Sebab, ia membawa keluarga besar dalam kunjungannya. Fredrich kerapkali menggunakan kelas utama dalam penerbangannya. "Contoh, Jakarta-Amerika, ke New York, saya pesen first class, untuk PP aja sudah habis Rp 250 juta. Kalau saya bawa 10 orang berapa duit? Terus saya salah enggak ngomong begitu?," kata dia.
Fredrich juga mengungkapkan dirinya memiliki warisan kekayaan yang diturunkan secara turun-temurun. Sehingga dia menilai wajar, karena dirinya berasal dari keluarga berkecukupan. "Kan keturunan orang tua saya bukan saya sendiri. Zaman dulu tanah warisan nilainya cuma Rp 500 sekarang harganya bisa Rp 10 juta, kalau ratusan hektar itu berapa triliun uangnya?," ujar dia.
Nilai warisan itulah yang membuat kekayaan Fredrich bisa bertambah. Tak hanya itu, Fredrich dan keluarga besar mengembangkan warisan yang ada ke bisnis lain. Hal itu menjadi upayanya untuk tidak berutang dengan orang lain."Kan saya tidak pernah mau punya utang. Saya dirasa tidak ada kelebihan apa-apa kok, saya hanya menunjukkan kepada masyarakat bukan karena SN kok saya jadi punya," kata dia.
Baca juga: Fredrich Yunadi Pernah Dituding Kejaksaan Saat Susno Duadji Buron
Saat ditanya secara spesifik terkait jumlah kekayaan, Fredrich Yunadi enggan menjawabnya. Ia tak mau mencari nama dengan jumlah kekayaannya. Namun dia memastikan seluruh kekayaannya diperoleh melalui proses kerja yang halal. "Kalau saya cerita mungkin nanti saya masuk fokus 500 orang terkaya di Indonesia. Saya tidak pernah ada nama kan. Saya tidak pernah mau diwawancara, saya tidak pernah mau cerita. Yang penting saya kerja kan semua itu kan halal," ucapnya.