Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Subak Resmi Sandang Gelar Warisan Dunia

image-gnews
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X dalam waktu masa reses DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 7-8, 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X dalam waktu masa reses DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 7-8, 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO. BADUNG - Sistem pengairan di Bali, subak, akhirnya resmi menyandang status warisan dunia oleh UNESCO melalui upacara pengukuhan yang berlangsung Senin 24 September 2012 malam di Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung, Bali. Acara peresmian dilakukan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, yang juga dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO, Kishore Rao.

Mohammad Nuh mengaku bangga atas penetapan subak menjadi warisan budaya. "Ini merupakan kebanggan kita, bahwa tidak hanya diakui Indonesia, tapi juga dunia. Ini adalah warisan leluhur kita yang luar biasa karena melampaui struktur keilmuan," kata dia. Ada ketulusan dan kearifan lokal dalam perancangan sistem subak.

Direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO Kishore Rao, mengucapkan selamat kepada Bali dan memuji komitmen pemerintah untuk menetapkan sebuah mekanisme pengelolaan untuk melestarikan nilai budaya serta keunikan filosofi.

Subak yang dimaksud mengairi lima kabupaten di Bali, meliputi Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Bangli, dan Buleleng. Dengan luas area mencapai 20.974,7 hektare. Kawasan ini juga meliputi situs Pura Taman Ayun, Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur, daerah aliran sungai Pakerisan, serta kawasan Catur Angga Batukaru.

Wakil Bupati Badung, Ketut Sudikerta menyambut baik peresmian subak sebagai salah satu warisan dunia ini. Pihaknya meyakinkan bahwa hal ini akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Bali, terutamanya dalam sektor pariwisata.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti berharap, agar penetapan ini tidak berlalu begitu saja bagi masyarakat. "Penetapan ini diharapkan agar melekat di hati masyarakat agar mereka merasa memiliki dan turut menjaga warisan ini," ujar Wiendu.

Sementara itu, subak yang ditetapkan sebagai warisan dunia pada 29 Juni 2012 ini ditanggapi secara beragam. Seperti yang dilontarkan oleh seorang guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar, Prof Dr Wayan Windia. "Sebagai masyarakat Bali, saya tentu bahagia dengan ditetapkannya subak sebagai salah satu warisan dunia, tapi bukan itu saja harusnya," ujar dia kepada Tempo. Bagi dia, ada banyak hal yang harus diperhatikan pasca penetapan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih banyak kepada petani. Pasalnya, petani merupakan pihak pertama yang bersentuhan langsung dengan sistem pengairan ini.

"Pemerintah harus berani menjaga agar area persawahan tidak hilang," harap pria yang juga menjabar sebagai Wakil Sekretaris Tim Penyusunan Proposal Warisan Budaya Dunia Provinsi Bali. Salah satu caranya adalah dengan membantu kesejahteraan para petani.

Windia berharap agar pemerintah mampu meringankan petani dalam hal pajak. "Harusnya pajak bumi dan bangunan itu dipisahkan. Pajak bumi harusnya didasarkan pada hasil produksi, bukan nilai tanahnya," yakin Windia. Sedangkan, yang terjadi saat ini adalah, pemerintah sendirilah yang mengahancurkan budaya dunia ini.

Harapan serupa juga datang dari tokoh masyarakat Mengwi, Badung, I Nyoman Satria. "Pemerintah daerah harus melindungi petani di tengah derasnya arus pembangunan," kata Anggota Komisi B DPRD Badung ini.

KETUT EFRATA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10