TEMPO Interaktif, Surabaya - Sebanyak 1600 polisi gabungan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kepolisi Resort Kota Besar Surabaya, serta seluruh Kepolisian Sektor se-Surabaya mengamankan unjuk rasa organisasi masyarakat yang menamakan diri Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur Kamis (10/3) siang. Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Suparti mengatakan, pasukan Brigade Mobil serta gegana Kepolisian Daerah ikut menjaga demonstrasi anti-Ahmadiyah itu. "Dua unit water canon dan anjing pelajak juga kami turunkan di sekitar lokasi aksi," kata Suparti.
Polisi menjaga dua lokasi aksi yaitu Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Jawa Timur. Polisi masih belum memastikan akan menutup sejumlah ruas jalan. "Kami usahakan jalan tidak ditutup, massa akan selalu kami kawal," kata dia.
Seribua massa rencannya berunjuk rasa menuntut pembubaran Ahmadiyah serta peringatan bahaya komunisme di Gedung Negara Grahadi dan DPRD Jawa Timur. Massa adalah gabungan Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, Majelis Ulama Indonesia, Partai Bulan Bintang, Himpunan Mahasiswa Islam, Hisbut Tahrir Indonesia, Forum Madura Bersatu, serta sejumlah elemen lain.
Aksi massa tersebut membuat puluhan warga Ahmadiyah di sekitar masjid Jaringan Ahmadiyah Indonesia, jalan Bubutan I/II, Surabaya, resah. Mubaliq Jaringan Ahmadiyah Indonesia Surabaya Sibthe Ahmad Hasan mengatakan, beberapa jemaat di sekitar masjid sudah mengungsi. Mereka kawatir aksi ini diteruskan ke Masjid Ahmadiyah. "Kabar buruk, rencana demo GUIB semoga tidak sampai ke JAI, mohon doanya," kata Sibthe melalui pesan singkatnya.
Rencananya massa yang akan longmarch dari Grahadi ke DPRD memang akan melalui rute Masjid. Jaringan Ahmadiyah Indonesia sudah meminta polisi berjaga di sekitar masjid. Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Suparti mengatakan sejak pagi tadi sudah menerjunkan 100 polisi di sekitar masjid. "Di sana juga sudah kami jaga, semuanya akan kami kawal," kata Suparti.
Pemerintah daerah Jawa Timur sudah mengeluarkan surat keputusan larangan aktivitas bagi jemaat Ahamadiyah. Warga Ahmadiyah kemudian mencopot seluruh atribut di Masjid jalan Bubutan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ