Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 28 Oktober 2013 12:55 WIB

Pius Lustrilanang. dok TEMPO/Arie Basuki

Memiliki ormas dengan anggota cukup banyak ternyata bukan jaminan untuk mendapatkan posisi empuk di PDIP. Saya merasa kadang-kadang bahkan dianggap sebagai ancaman oleh kawan-kawan struktural. Mereka yang iri melihat kedekatan saya dengan Taufik Kiemas dan Megawati pun banyak melancarkan fitnahan. Pada pemilu tahun 2004 saya “dibuang” menjadi caleg DPR RI nomor 9 dari Kota dan Kabupaten Bogor. Meskipun “dibuang”, saya tetap loyal kepada PDIP dan tetap berkampanye untuk memenangkan pemilu. Meskipun nomor buntut, saya terpilih menjadi caleg populer dari dapil saya. Dalam pilpres pun saya tetap membela mati-matian panji PDIP.

Baru pada saat Kongres PDIP Januari 2005 di Bali, saya beserta kawan-kawan PDIP lain bersuara kritis. Gagal merebut kepemimpinan PDIP, saya bersama Roy B.B. Janis, Laksamana Soekardi, Arifin Panigoro, dll, berinisiatif membangun Gerakan Pembaruan PDIP. Megawati menjawab gerakan ini dengan melakukan pemecatan terhadap 12 tokoh gerakan pembaruan, termasuk saya.

Setelah pemecetan, saya dan kawan-kawan yang dipecat memproklamirkan berdirinya Partai Demokrasi Pembaruan pada 1 Desember 2005. Sayang, keterlibatan saya dalam PDP tidak berlangsung lama. Roy dan Laksamana Sukardi akhirnya memecat kembali rekan seperjuangannya lantaran hanya berbeda pendapat. Saya bersama Arifin Panigoro, Adam Wahab, Yusrizki, Zulvan Lindan, Enggelina Pattiasina, Tari Siwi, dan I Ketut Bagiada adalah pimpinan kolektif yang dipecat pada Agustus 2007.

Setelah melawan sebentar lewat PDP tandingan, akhirnya mereka yang dipecat pun memilih membangun partai baru. Sayangnya, kekuatan ini tidak lagi kompak dan terpisah menjadi empat bagian: Zulfan bergabung dengan PNBK, Adam,Yusrizki dan Engelina bikin Partai Pembaruan Bangsa, Tari dan Ketut bikin Partai Kebangsaan Nasional, sementara saya sendiri memilih untuk membangun Partai Persatuan Nasional (PPN)

Selanjutnya tentang pertemuannya dengan Fadli Zon

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya