Panitera Makhfud Minta Perlindungan LPSK

Reporter

Editor

Kamis, 16 Desember 2010 06:04 WIB

Refly Harun bersama mantan Tim Investigasi kasus suap Mahkamah Konstitusi Adnan Buyung Nasution, Bambang Widjojanto,dan Bambang Harymurti saat di gedung KPK. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Panitera pengganti Mahkamah Konstitusi, Makhfud, meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena merasa diintimidasi tim internal Mahkamah Konstitusi. Panitera yang diduga terlibat kasus suap dalam sengketa pemilihan Bupati Bengkulu Selatan di mahkamah ini mengaku diminta tidak membuka kasus suap hingga melebar ke mana-mana.

“Permintaan itu disampaikan secara lisan,” kata Andi M. Asrun, kuasa hukum Makhfud, di Jakarta kemarin. Selain diminta melokalkan kasus ini, Makhfud tidak boleh didampingi penasihat hukum selama menjalani pemeriksaan tim internal MK. Merasa hak kliennya dibatasi, Andi mengajukan protes ke Sekretaris Jenderal MK. Tapi jawaban yang didapat sangat mengecewakan.

Dalam kasus ini, Makhfud diduga menerima uang Rp 35 juta dan sertifikat rumah dari Dirwan Mahmud, Bupati Bengkulu Selatan yang batal memenangi pemilihan pada 2009 karena pernah menjadi terpidana. Dirwan mengadu ke MK untuk mengesahkan kemenangannya. Lewat Neshyawati, putri hakim Arsyad Sanusi, Dirwan berhubungan dengan Makhfud.

Menurut Andi, kliennya itu memang menerima uang, tapi tidak berkaitan dengan pekerjaan di MK. Uang ini untuk mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung karena MK tidak bisa merilis fatwa. “Dirwan ingin dilantik,” katanya. Fatwa dibutuhkan karena MK telah mencabut pasal larangan mantan narapidana menjadi kepala daerah. Belakangan, uang Rp 35 juta ini diakui sudah dikembalikan.

Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai mengatakan siap memberi perlindungan setelah memverifikasi data Makhfud. Verifikasi dilakukan bersama KPK karena Makhfud sudah mendatangi KPK melaporkan dugaan suap yang dialamatkan kepadanya.

Selain memverifikasi data pelapor, LPSK mencari informasi tentang orang-orang yang berpotensi melakukan intimidasi terhadap Makhfud. Kasus ini bakal mendapat perhatian lebih dengan harapan bisa membuka kasus yang lebih besar. “Makhfud khawatir dikorbankan,” kata Semendawai.

Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedri Gaffar, membantah adanya intimidasi terhadap Makhfud. Ketika dihubungi semalam, dia mengaku berada di samping Makhfud sembari mempersilakan <I>Tempo<I> berbicara dengan panitera ini. Makhfud mengaku melapor ke LPSK karena pemberitaan media membuat dirinya, juga keluarganya, gelisah dan tertekan.

Ihwal pemeriksaan Makhfud yang tanpa didampingi penasihat hukum, dia mengatakan hal itu tidak melanggar undang-undang karena diatur dalam peraturan pemerintah tentang disiplin pegawai. “Pemeriksaan hanya dihadiri pegawai yang diperiksa dan pemeriksa,” kata Janedri.

FEBRIYAN | DIANING SARI | ANTON SEPTIAN

Berita terkait

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

47 hari lalu

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

Hakim Saldi Isra angkat bicara usai dilaporkan ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konsumen atas tudingan terafiliasi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

18 Januari 2024

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

Mantan Wakil Ketua MPR, Arsul Sani dilantik menjadi Hakim Konstitusi

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

15 Desember 2023

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

Calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung (MA) menjadi salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi lewat rekrutmen CASN 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

13 November 2023

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

Sebanyak lima mahasiswa mendaftarkan gugatan terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

3 November 2023

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebutkan lima kali bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

25 Oktober 2023

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

Sejak 2003, MK telah dipimpin oleh beberapa Ketua Mahkamah Konstitusi yang berperan penting dalam menjaga keberlanjutan dan independensi lembaga ini.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

18 Oktober 2023

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

Dua hakim MK mengungkapkan kejanggalan putusan MK dalam dissenting opinion. Berikut keanehan yang diungkap Saldi Isra dan Arief Hidayat.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

16 Oktober 2023

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

Selain Anwar Usman, kakak ipar Jokowi, berikut profil singkat Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Koleksi Mobil Arsul Sani yang Baru Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

28 September 2023

Koleksi Mobil Arsul Sani yang Baru Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

Arsul Sani memiliki kendaraan senilai Rp 287 juta yang terdiri dari dua unit koleksi mobil dan satu unit sepeda motor. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya