TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan Koordinator Datun Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Budi Herman untuk membahas upaya penyelamatan sejumlah aset pemerintah kota yang terancam lepas.
"Ada tiga masalah yang kami sampaikan ke Kejaksaan Tinggi. Intinya, kami minta bantuan Kejati. Nanti juga ada lagi dengan Angkatan Darat," kata Risma di Surabaya, Kamis, 30 Maret 2017.
Baca: Pertahankan Aset, DPRD Sarankan Risma Bentuk Tim Hukum yang Kuat
Tiga hal yang dibicarakan Risma dengan Kejati adalah masalah ruilslag dengan PT Maspion di kawasan Margorejo, juga dengan Grand Family View dan Universitas Merdeka (Unmer) di kawasan Ketintang.
Terkait dengan Maspion, Risma menjelaskan, permasalahnya adalah ruilslag yang dilakukan pada 1996. Pemkot menginginkan SDN Margorejo tetap berada di lokasi tersebut. Namun karena terkena pembangunan frontage road sisi timur Jalan Ahmad Yani, luas sekolah tersebut berkurang.
"Saya minta SD itu tetap di situ. Kalau pindah, ya, tidak jauh. Ini yang dikomunikasikan Kejati agar SD itu tetap dekat Maspion situ. Soal ganti rugi, saya komunikasikan dengan warganya," tuturnya.
Baca: Risma Minta Bantuan Kejagung Pertahankan Aset Pemerintah Surabaya
Sedangkan terkait dengan Unmer, ia mengatakan, dari total luas tanah 3 hektare, 1,9 hektare di antaranya sudah dipakai Unmer. Menurut Kejati, perjanjian itu belum dipenuhi kewajibannya. Pemkot ingin mengambil lagi luas 1,1 hektare tanah di sana untuk kepentingan publik.
"Kami janji ke anak-anak untuk membuatkan kolam renang. Apalagi aksesnya itu bagus di jalan utama," katanya.
Terkait dengan tim penyelamat aset yang merupakan sinergi pemkot dengan jajaran samping, seperti kejaksaan, kepolisian, dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Risma mengatakan tim tersebut segera bekerja. Nantinya akan ada Surat Keputusan Wali Kota.
"Tim penyelamat ini yang akan membantu mengamankan aset dan menyelesaikan masalah aset," ujarnya.
Baca: Upaya Risma Selamatkan Aset Pemkot, 9 Aset Ini Terancam Hilang
Terlepas dari beberapa aset yang terancam lepas, Risma menyebutkan sudah ada beberapa aset yang berhasil kembali atau diamankan, misalnya aset di Gunung Anyar, yang akan digunakan untuk SMP Gunung Anyar, termasuk untuk makam di Keputih.
"Aset-aset pemkot itu banyak. Yang saat itu saya sampaikan tujuh dan sembilan itu belum selesai dan masih banyak lagi. Tapi sudah banyak yang kembali," ucapnya.
ANTARA