Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Yogyakarta Anggap Nawacita Sulit Diwujudkan  

image-gnews
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Tempo/Aditia Noviansyah
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, YOGYAKARTA -- Sekumpulan ilmuwan dan akademisi yang bergabung dalam Forum Ilmuwan Indonesia (FFI) bersama Corner Institute dan S3 Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menilai garis progran kerja pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang dikenal dengan Nawacita sulit diwujudkan.

Sejumlah persoalan dianggap menghambat pelaksanaan Nawacita yang terdiri dari sembilan program kerja yaitu kondisi politik yang potensial terjadi instabilitas, kesejahteraan masyarakat masih timpang, dan kondisi keberagaman di lapangan sosial budaya menjadi tantangan serius.

"Harga sayur naik, pajak motor naik, BBM naik. Sulit menjadikan Nawacita hal yang baik. Bahkan ada yang menyebutnya jadi Tawacita, cita-cita yang ditertawakan," kata Ketua Forum Ilmuwan Indonesia Tulus Warsito saat memandu diskusi tentang "Revitalisasi Nawacita dan Indonesia ke Depan" di Hotel Grand Mercure Yogayakarta, Kamis, 5 Januari 2017.

Birokrasi misalnya, menurut Ahmad Nurmandi,  ilmuwan Politik Islam UMY, selalu menjadi persoalan siapa pun presiden di Indonesia. Hak prerogatif Presiden memilih menteri dan mengawasi kinerja menterinya, tak bisa mengubah bahkan mengawasi kinerja bawahan menteri, mulai dari direktur hingga juru ketik. "Birokrasi di era pemerintahan sekarang parah," kata Achmad.

Ahmad Nurmandi pernah melakukan riset soal peran birokrasi dalam penanganan bencana asap di Riau pada 2016. Hasilnya, tidak ada kerja sama antara birokrasi di daerah dengan pusat, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Penyebabnya adalah tidak ada kepercayaan dan bekerja hanya berdasarkan ada tidaknya insentif. "Dalam kondisi bencana saja seperti itu. Apalagi kondisi normal," kata Ahmad.

Di bidang ekonomi, Abdul Haris dari Lembaga Diklat Profesi Sertifikasi Koperasi menilai pemerintah belum sungguh-sungguh menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian. Padahal, saat krisis moneter 1998, perekonomian koperasi yang mampu bertahan.

Bahkan prinsip perekonomian berdasar asas kekeluargaan disalahgunakan melalui perilaku nepotisme. "Nepotisme boleh, tapi harus berdasar profesionalisme dan memenuhi standar," kata Abdul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana Gregorius Sri Wuryanto menyesalkan masih adanya pelabelan minoritas-mayoritas sehingga intoleransi meningkat, krisis kepribadian bangsa, memudarnya solidaritas dan gotong royong, kebudayaan lokal terpinggirkan, serta kegagalan negara mengelola keragaman dan perbedaan. Salah satu kasusnya adalah pencopotan baliho UKDW bergambar mahasiswi berjilbab atas permintaan ormas agama. Semestinya, lanjut Greg, persoalan agama adalah ranah privat.

"Siapapun, termasuk akademisi, kalau masih melanggengkan intoleransi, berarti primitif," kata Greg.

Menurut Tulus, dari diskusi singkat tersebut setidaknya ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian pada 2017 ini. Yaitu kembali pada Nawacita, pelibatan publik secara luas, dan iklim politik yang kondusif.

Mereka berencana akan menggelar simposium berkaitan dengan hasil diskusi tersebut pada Februari-Maret mendatang dengan menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pembicara kunci.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

18 menit lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

21 menit lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Dukungan Jokowi untuk Masa Transisi Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Dukungan Jokowi untuk Masa Transisi Prabowo-Gibran

Walau menyatakan tidak ada bentukan khusus tim transisi, Jokowi siap mengakomodasi program unggulan Prabowo-Gibran dalam perencanaan makro tahun depan dan menyokong seluruh proses politik mereka.


Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

2 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis rumor kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

2 jam lalu

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Partai Golkar tidak ingin mengandai-andai mengenai keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP).


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

3 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.


Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

14 jam lalu

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.