INFO JABAR - Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur masuk kategori cagar budaya kelas utama di Jawa Barat. Gunung yang sempat heboh karena diduga memiliki kandungan emas ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Cagar Budaya Cianjur dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (Riparprov) Jawa Barat.
"Pariwisata Gunung Padang terus dikembangkan secara bertahap mulai 2017 hingga 2025," kata Ida Hernida, Kepala Dinas Pariwsata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:
Pada 2016 ini, Disparbud Jawa Barat telah melakukan berbagai kajian, seperti focus group discussion (FGD) bersama stakeholder dan warga setempat.
"Tahun depan akan ada penyiapan produk pariwisata di Gunung Padang. Sementara tahap pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung akan dilaksanakan pada 2018 hingga 2019," kata Ida kepada Tim Humas Jawa Barat saat ditemui di kantornya, Senin, 5 December 2016.
Menurut dia, konsep pengembangan pariwisata kawasan Gunung Padang dilihat sebagai kawasan pariwisata terpadu berbasis sumber daya arkeologi dan geologi. Berbagai pihak pun dilibatkan dalam pengembangan konsep ini.
Baca Juga:
"Sekarang, sudah ada dua UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang ditugaskan Wakil Gubernur menangani Gunung Padang, yaitu BP3IPTEK menangani segi penelitian dan segi pariwisata ditangani Disparbud Jawa Barat," katanya.
Berdasarkan hasil FGD, terdapat enam desa di sekitar Gunung Padang yang akan diberdayakan untuk pengembangan pariwisata, yakni Desa Karyamukti, Cimenteng, Wangunjaya, Sukadana, Cidadap, dan Cibokor.
"Berdasarkan survey lapangan, kami melihat terdapat enam desa yang memiliki potensi pariwisata untuk mendukung wisata primer Gunung Padang. Setelah melaksanakan FGD dengan para stakeholder dan warga setempat, kemungkinan nambah tiga desa potensial," ujar Ida.
Potensi pariwisata yang juga nanti akan dikembangkan di areal Gunung Padang, yakni Curug Cikondang, Curug Citerekel, Stasiun Lampegan, Pertambangan Emas, gendang pencak, serta kerajinan anyaman bilik dan ijuk.
Tidak hanya itu, produk-produk yang dihasilkan warga setempat akan ditangani serius demi mengembangkan perekonomian desa terkait dengan pembangunan pariwisata primer Gunung Padang. Produk-produk tersebut, antara lain gula aren, peyeum (tapai) singkong, wajit sirsak, sale pisang, keripik pisang, teh khas Desa Wangunjaya, dan kerupuk makaroni.
Menurut Ida, untuk meningkatkan daya tarik wisata Gunung Padang, Disparbud Jawa Barat menggagas Jalur Wisata Tematik yang terdiri dari lima tema.
"Yakni, menyusuri Bukit Intrusi dan Batuan Beku Andesit Gunung Padang-Pasir Pogor, Jejak Sejarah Perkembangan Budaya di Gunung Padang, Jalur Wisata Pendidikan Sejarah Perkebunan Teh di Jawa Barat, Jalur Wisata Kreatif Teh dan Kopi Tradisional, dan Jalur Wisata Petualangan Alam," tuturnya.
Pada 2016, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan pembangunan infrastruktur Geopark Ciletuh, Sukabumi, dan Gunung Padang yang berkaitan dengan cagar budaya. Untuk 2017 mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pariwisata Kebun Raya Kuningan dan Taman Wisata Air Cimanuk.
"Kami berfokus pada wisata alam karena sebagian besar Jawa Barat sudah dianugerahi alam yang indah dan unik," katanya. (*)