TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo terus berkonsolidasi dengan kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hari ini, Jumat, 11 November 2016, Presiden Jokowi mengunjungi Markas Komando Brigadir Mobil (Brimob) di Kelapa Dua, Depok.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Markas Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Cilandak, Jakarta Selatan. Sedangkan sebelumnya ia mendatangi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan Kepolisian Republik Indonesia.
Pada Kamis kemarin, 10 November 2016, Jokowi menyambangi Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Yang belum didatangi Jokowi adalah kesatuan TNI Angkatan Udara, sejak terjadi demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016.
Menurut Jokowi, kunjungannya ke markas kesatuan kepolisian dan TNI agar bisa bertemu langsung dengan para prajurit. Ia ingin memastikan semua prajurit loyal kepada negara serta setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Memastikan itu saja," katanya.
Jokowi juga mengatakan kunjungan ke Markas Marinir merupakan kedua kalinya. "Pertama kali datang waktu masih jadi Gubernur DKI Jakarta," ucapnya.
Jokowi mengaku bangga kepada prajurit marinir yang sanggup memberikan kontribusi di mana pun berada. Ia mengatakan loyalitas prajurit kepada bangsa dan negara tak perlu diragukan. Presiden selaku panglima tertinggi meminta kepada Korps Marinir agar menjadi yang terdepan bila ada yang ingin menggoyang Pancasila dan NKRI.
Jokowi mengingatkan, banyak negara terpecah belah lantaran tidak sanggup mempertahankan kemajemukan bangsa. Karena itu, ia meminta kepada kelompok mayoritas agar melindungi minoritas. "Yang minoritas hormati yang mayoritas," ucapnya.
Dalam kunjungannya ke Markas Brimob, Jokowi ikut larut dalam nyanyian dan yel-yel anggota kesatuan elite kepolisian itu. Jokowi yang mengenakan kemeja batik tak canggung ketika beberapa personel Brimob membopong dan menggoyang-goyangnya.
Situasi serupa kembali terulang di Markas Marinir TNI-AL. Setelah menyalami anggota Marinir yang berjajar rapi di sepanjang lapangan bola, Jokowi dibopong ke tengah kerumunan pasukan. Di tengah lapangan, sudah menunggu Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Brigadir Jenderal Bambang Suswantono.
Kendati hanya mengenakan batik, prajurit Marinir patuh mengikuti aba-aba Bambang, yang mengajak meneriakkan yel-yel marinir. Padahal saat itu prajurit tengah menyanyikan lagu atau mars penyerangan. Aksi Bambang dianggap wajar karena Bambang adalah salah satu perwira tinggi asal Marinir Angkatan Laut. *
ADITYA BUDIMAN