TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor pada Senin sore, 2 Oktober 2023. Video yang tersebar di grup wartawan menunjukkan SBY keluar meninggalkan istana diantar Jokowi yang mengenakan batik.
Saat SBY dan Jokowi keluar, sudah terparkir mobil yang akan membawa eks presiden ke-6 Indonesia. Jokowi mengantar dan memastikan SBY sampai masuk ke dalam mobil. Tak lama berselang, mobil yang membawa SBY pun meninggalkan istana.
Baca Juga:
Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menguraikan tiga poin penting usai pertemuan Jokowi dengan SBY tersebut. Pertama, pertemuan tersebut merupakan pertemuan dua tokoh bangsa yang pernah dan sedang memimpin Indonesia dengan pembahasan isu terkini. Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI dan SBY sebagai Presiden ke-6 RI.
Kedua, pembicaraan tentang menyukseskan Pemilu 2024 dengan perannya masing-masing. Ketiga, SBY menjelaskan narasi Demokrat terkait perubahan berupa melanjutkan dan memperbaiki program pemerintahan serta presiden sebelumnya. Namun, Jokowi dan SBY sudah sering melakukan pertemuan berdua sejak 2013. Berikut adalah catatan pertemuan Jokowi dan SBY, yaitu:
Persoalan Jakarta (2013)
Pada 27 Desember 2013 dimulai pukul 14.00 WIB, Jokowi dan SBY melakukan pertemuan selama satu jam. Pada pertemuan tersebut, SBY bertanya terkait persoalan di Jakarta, seperti banjir, kemacetan, serta keindahan dan kebersihan kota. Selain itu, SBY juga bertanya terkait persoalan di Jakarta yang memerlukan dukungan pemerintah pusat dan kementerian.
"Jika memerlukan langsung dari Bapak Presiden, beliau sampaikan, 'Silakan disampaikan'," jelas Jokowi pada 27 Desember 2013.
Transisi Pemerintahan (2014)
Jokowi banyak melakukan konsultasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono terkait transisi pemerintahan. Sejak penetapan hasil pemilu presiden oleh KPU, SBY sudah berkomunikasi menyatakan selamat dan membuka diri untuk membantu masalah transisi.
"Tentunya kita banyak konsultasi pada pemerintahan Pak SBY. Masalah yang dihadapi sekarang seperti apa, termasuk menyiapkan kriteria untuk kabinetnya dan orangnya seperti apa," ucap Jokowi pada 24 Juli 2014.
Jokowi mengatakan komunikasi dengan SBY akan dilakukan dalam dua lapis, yaitu pertemuan Jokowi dan SBY langsung dan tim Jokowi dengan tim SBY untuk membahas detail terkait transisi.
Menyampaikan Harapan untuk Jokowi Memimpin Indonesia (2014)
Pada 27-28 Agustus 2014, Jokowi berkenan bertemu SBY di Bali, tepatnya di sela-sela World Forum United Nation Alliance of Civilization. Pada kesempatan itu, SBY mengucapkan selamat kepada presiden terpilih. SBY juga mengajak bangsa Indonesia bersama-sama mendengarkan dan mendukung presiden terpilih.
Selain itu, SBY memiliki mimpi dan harapan indah, yaitu membangun budaya politik luhur dengan para pemimpin Indonesia yang saling membantu dan saling mengingatkan demi masa depan bangsa.
Klarifikasi Berita sambil Berbincang Santai (2017)
Pada 9 Maret 2017, Jokowi bertemu SBY di Istana Merdeka, Jakarta. Pada pertemuan tersebut, keduanya berbincang santai di beranda belakang Istana sambil minum teh. SBY mengakui pertemuannya dengan Jokowi digunakan untuk mengklarifikasi beberapa terkait dirinya.
Kala itu, SBY mengungkapkan menjadi korban informasi ngawur intelijen karena dikaitkan berkontribusi dalam demonstrasi besar ormas Islam pada 4 November 2016. Meskipun SBY enggan mengungkapkannya secara jelas kepada publik, tetapi ia mengaku bersyukur dan gembira bertemu Jokowi.
Pembentukan Kabinet (2019)
Pada 10 Oktober 2019, Jokowi dan SBY bertemu empat mata di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi mengungkapkan bahwa keduanya membahas pembentukan kabinet. Meskipun kala itu belum jelas akan merapat dengan koalisi Jokowi, tetapi Demokrat sudah memberikan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
RACHEL FARAHDIBA R | DANIEL A. FAJRI I TIKA AYU I ENDRI KURNIAWATI I ANTON WILLIAM
Pilihan Editor: Jokowi Akui Bahas 2024 dengan SBY Saat Bertemu di Istana Bogor