TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menyaksikan peluncuran satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Satelit Lapan A-3/IPB pada Rabu, 22 Juni 2016. Fungsi utama satelit ini adalah sebagai penginderaan jauh sumber daya pangan.
"Itu satelit untuk cuaca. Bukan untuk komunikasi. Dan untuk tujuan pertanian," kata Kalla, Selasa, 21 Juni 2016, di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Peluncurkan satelit akan dilakukan dari Pusat Antariksa Satihs Dhawan, Sriharikota, India, pada Pukul 10.55.00 WIB (03.55.00 UTC). Kalla akan menyaksikan peluncuran dari Pusat Teknologi Penerbangan Lapan di Rumpin, Bogor.
Satelit Lapan-A3/IPB merupakan mikro generasi ketiga yang diluncurkan Lapan. Satelit memiliki berat 115 kilogram dengan membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumberdaya pangan.
Dikutip dari situs Lapan, satelit ini dibangun agar mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan. Muatan penginderaan jauh yang dibawa berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer. Salah satu misi Satelit Lapan-A3/IPB adalah pemantauan lahan pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian nasional. Satelit juga membawa misi pemantauan lalu lintas laut global serta pemantauan medan magnet bumi untuk keperluan penelitian.
Satelit Lapan-A3/IPB diluncurkan dengan menumpang Roket PSLV-C34 milik India. Peluncurannya menumpang misi utama peluncuran Cartosat (India), serta dua satelit buatan perguruan tinggi di India, yaitu Sathyabamasat dan Swayam. Selain Indonesia, beberapa negara juga ikut serta dalam misi peluncuran tersebut dengan cara piggyback. Mereka adalah Amerika Serikat (SkySat Gen2-1 dan Dove Satellites (twelve)), Jerman (BIROS), Kanada (GHGSat-D dan M3Msat).
Bagi Lapan, peluncuran Lapan A3/IPB adalah yang ketiga kali. Sebelumnya, Lapan memulai membuat Satelit LAPAN-A1/LAPAN-TUBSAT dan meluncurnya tahun 2007. Selanjutnya, menyusul Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI yang berhasil mengorbit tahun 2015.
Satelit Lapan-A3/IPB dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Manfaatnya akan ditujukan untuk menginventarisasi lahan produktif tanaman pangan baik pertanian maupun perkebunan. Selain itu juga, satelit ini melanjutkan misi satelit sebelumnya yaitu pemetaan sumberdaya kemaritiman, di antaranya untuk penentuan zona penangkapan ikan, dan pemantauan kapal.
AMIRULLAH