TEMPO.CO, Padang — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Mentawai Elisa Siriparang mengatakan sarana komunikasi di Kepulauan Mentawai masih buruk sehingga sangat menyulitkan penyampaian informasi saat gempa terjadi.
Pada saat gempa mengguncang Mentawai 7,8 Scala Richter, Rabu malam 2 Maret 2016, jalur komunikasi ke pejabat Mentawai di Tuapeijat, Pulau Sipora lumpuh total karena jaringan telekomunikasi yang sedang rusak. “Telepon kantor dari Telkom juga sudah lama rusak, tidak bisa dipakai lagi," kata Elisa, Kamis 3 Maret 2016.
Elisa menceritakan, kala gempa terjadi, ia sedang berada di atas kapal menuju Padang. Pada Kamis pagi 3 Maret 2016, Elisa baru bisa menghubungi camat-camat di Kepulauan Mentawai untuk memantau kondisi. Sedangkan bupati dan pejabat Mentawai lainnya yang berada di Tuapeijat tidak bisa dihubungi. "Karena komunikasi tersana terputus,” kata Elisa.
Baca juga: Gempa Mentawai, Mensos Minta Bupati Terbitkan SK Kedaruratan
Elisa berharap sarana komunikasi di Kepulauan Mentawai segera diperbaiki, karena Mentawai adalah daerah yang rawan gempa dan tsunami. Peralatan BPBD Mentawai dalam menghadapi gempa dan tsunami menurut Elisa juga sangat kurang.
“Kami sudah memerintahkan pada masyarakat, begitu ada gempa, langsung lari ke bukit terdekat menyelamatkan diri, jadi masyarakat sendiri yang membangun tempat-tempat pengungsian untuk evakuasi mereka," tuturnya. Dia melanjutkan, pemerintah yang membangun akses jalannya. "Belum ada shelter khusus yang dibangun di Mentawai."
Sementara itu, gempa tidak menyebabkan kerusakan parah di 10 kecamatan di Mentawai. “Saya sudah hubungi satu persatu anggota kami dan camat di masing-masing kecamatan, Alhamdulilah tidak ada kerusakan maupun korban jiwa atau yang sakit akibat gempa, mereka semua tadi malam memang mengungsi,” tutur Elisa.
Dia menyebut Mentawai memiliki 8 sirine tsunami yang terdapat di empat pulau. Namun hanya beberapa di antaranya yang masih berfungsi, yaitu sirine yang ada di Siberut dan Tuapeijat. Lainnya rusak. (Baca berita lain: Sampang Masih Siaga Banjir Besar)
FEBRIANTI