TEMPO.CO, Pacitan - Aqsha Faja Muhammad,13 tahun, datang terlambat ke sekolahnya, Rabu pagi 11 Maret, 2015. Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan ini baru tiba pukul 07.10 WIB. Padahal jadwal masuknya pukul 07.00.
"Tadi saya telat sepuluh menit," kata Aqsha seusai membacakan puisi karya Presiden RI periode 2004 - 2014 Susilo Bambang Yudhoyono di aula sekolah setempat.
Keterlambatan Aqsha ke sekolah karena harus mempersiapkan diri untuk membacakan puisi berjudul 'Hari Lalu Anak Pacitan' yang ditulis SBY pada tanggal 1 Januari 2013. Sebelum datang ke sekolah, ia terlebih dulu menuju ke toko alat tulis untuk melaminating naskah puisi yang diketiknya ulang. "Karena tulisan pada naskah aslinya tulisannya kecil," ucap dia.
Pengetikan ulang dilakukan karena di dalam naskah puisi yang diterimanya menggunakan huruf jenis Time New Roman dan berukuran 11. Karena mata Aqsha minus dan harus menggunakan kacamata tebal, huruf tersebut diganti menjadi Comics Sans MS berukuran 16.
Perbesaran huruf ini dilakukan untuk menghindari salah baca kata saat tampil di depan SBY, Ibu Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, jajaran Forum Pimpinan Daerah Pacitan, guru dan para siswa yang memadati aula SMP Negeri 1 Pacitan.
Selain melakukan pengetikan ulang, Aqsha juga berlatih membaca puisi itu semalaman. Ia berlatih di sekolah didampingi guru bahasa Indonesia pada Rabu mulai pukul 22.00-01.00 WIB. Setelah itu, ia pulang ke rumah dan pada pukul 02.00 WIB.
Aqsha tidur kemudian bangun, dan tidur lagi untuk menjalankan Salat Sunah Tahajud. "Selesai salat saya berlatih sendiri di rumah. Sampai sekarang baru tidur satu jam," ujar Aqsha.
Persiapan membaca puisi, ia mengungkapkan, dilakukan secara mendadak. Sebab, pada Rabu sekitar pukul 20.00, Aqsha yang sedang mengikuti les di lembaga bimbingan belajar menerima telefon dari guru bahasa Indonesia di sekolahnya. Guru tersebut meminta agar Aqsha tampil membacakan puisi karya SBY keesokan harinya.
Kepala SMP Negeri 1 Pacitan Supriyono, mengatakan alasan ditunjuknya Aqsha untuk membacakan puisi SBY karena dinilai mempunyai kemampuan. Pada Oktober tahun lalu, katanya, Aqsha terpilih menjadi juara 1 lomba Cipta Karya Puisi untuk SBY.
Remaja ini juga pernah meraih juara dalam lomba baca puisi tingkat kabupaten dan provinsi untuk jenjang sekolah dasar. "Pertimbangan memilik Aqsha untuk membacakan puisi karena faktor kemampuan yang dimiliki," kata Supriyono.
NOFIKA DIAN NUGROHO