TEMPO.CO, Banda Aceh - Kepala Bagian Operasional Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Aceh Besar, Aiptu Antoni, tewas dibacok oleh warga dalam peristiwa perkelahian di Desa Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Kamis malam, 14 Maret 2014. Dalam peristiwa itu Antoni juga melepaskan tembakan dan menyebabkan dua warga luka. Satu warga lainnya juga menderita luka bacok.
Tiga warga yang menderita luka adalah Syahrial alias Alex, 35 tahun, Baihaqi (40), dan Herman alias Jek (33). Syahrial dan Baihaqi masih dirawat di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh. Sedangkan Herman dibawa ke Klinik Aisyiah, Aneuk Galong. “Peristiwa tersebut sedang ditangani oleh kepolisian,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Polisi Gustav Leo kepada wartawan, Jumat, 14 Maret 2014.
Menurut Gustav, peristiwa bermula saat Antoni, yang kala itu berpakaian dinas dan membawa senjata api, bergabung dengan Syahrial, Baihaqi dan Herman, sambil minum air nira, Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian terjadi cek-cok antara Syahrial dengan Herman berujung perkelahian. Antoni mencoba melerainya.
Syahrial meninggalkan lokasi setelah disuruh pulang oleh Antoni. Ternyata Syahrial kembali sambil membawa dua rekannya, yang semuanya membawa parang. Cek-cok yang sempat terhenti kembali terjadi.
Syahrial menikam Antoni dengan pisau. Untuk membela diri, Antoni melepaskan tembakan dan mengenai Syahrial dan satu rekannya. Herman yang berada di lokasi, juga terkena parang. Salah satu kawan Syahrial lainnya membacok Antoni dengan parang ke bagian belakang kepala. Antoni terjatuh. Dua rekan Syahrial yang belum diketahui namanya melarikan diri dan saat ini menjadi buronan polisi.
Sejumlah polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan Antoni dalam keadaan sekarat dan membawanya ke rumah sakit. Namun meninggal dunia dalam perjalanan karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
Gustav menjelaskan, guna melengkapi pemeriksaan sejumlah warga telah dimintai keterangan. Adapun Syahrial dan Baihaqi belum diperiksa karena masih dalam perawatan. “Polisi juga masih mencari warga lainnya yang diduga membacok Antoni,” ujarnya.
ADI WARSIDI