TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini disebut harus melunasi utang mantan Kepala SKK Migas saat masih bernama BP Migas, Raden Priyono, kepada Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.
Hal ini terungkap dalam sidang terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 4 Februari 2014, ketika hakim Purwono Adi Santosa menanyai Gerhard Maarten Rumeser, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas.
"Apakah pernah ada percakapan telepon pada 9 Juni 2013, pembicaraan telepon dengan Pak Rudi dan pada 10 Juni 2013, bahwa Pak Priyono memiliki utang US$ 1 juta? Itu kaitannya apa?" tanya hakim Purwono.
Menurut Gerhard, percakapan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Rudi dengan anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Jhony Allen Marbun, yang mengatakan bahwa Priyono mempunyai utang. "Pak Priyono pernah utang US$ 1 juta, itu yang saya ingat," kata Gerhard.
Lantas hakim Purwono bertanya mengapa Rudi menghubungi dia. "Maksudnya apa? Dengan begitu Anda ditugasi?" katanya.
Gerhard mengatakan, dengan ditelepon Rudi dan diberi tahu perihal permasalahan tersebut, ia merasa diminta untuk mencarikan uang US$ 1 juta. "Saya merasa beliau meminta saya untuk mencarikan, bagaimana caranya supaya dapat," ujar Gerhard.
Setelah mendapat kiriman uang dari berbagai kurir yang entah dari mana sumbernya, kata Gerhard, terkumpullah uang US$ 500 ribu untuk membayar utang Priyono. "Tidak US$ 1 juta, tapi US$ 500 ribu," ujarnya. Pembayaran tersebut dicicil tiga kali.
Saat dimintai konfirmasi usai sidang, Gerhard ogah menjawabnya. Di dalam persidangan pun ia berkelit tidak mengetahui maksud utang tersebut. Hal yang sama disampaikan Rudi. Dia malah meminta wartawan untuk bertanya kepada Gerhard Rumeser. "Tanya ke Pak Gerhard," kata Rudi.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Prabowo Tahu jika Anak Ahok Pengin Jadi Tentara
Meski Jokowi Sidak, Aparatnya Belum Kapok Juga
Anggoro Operasi Wajah? Pengacara: Beda karena Umur
Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan
Tikus di Masa Depan Akan Sebesar Domba