TEMPO.CO, Jakarta - Punya pengalaman buruk dengan layanan kesehatan membuat Zuniatmi justru bertekad untuk menerjuni dunia medis. "Saat SMA, orang tua saya sakit keras, tapi di rumah sakit justru dilempar ke sana dan ke sini," ujar gadis berusia 23 tahun yang ditemui di Puskesmas Kayu Putih, Jakarta Timur, Kamis, 26 September 2012.
Akhirnya, ketika memasuki perguruan tinggi, Zuniatmi memilih jurusan Ilmu Keperawatan. Jalur ini pulalah yang kini mengantarkan perempuan asal Kebumen ini sebagai salah satu Pencerah Nusantara. Pencerah Nusantara adalah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden untuk MDGS yang menggandeng anak muda di bidang kesehatan untuk mengabdi di daerah terpencil. Untuk angkatan pertama, terjaring 32 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pemerhati kesehatan.
Menurut Zuni, kasus orang tuanya dahulu disebabkan oleh minimnya akses pengetahuan kesehatan di masyarakat. Pengalaman serupa ia temukan ketika menjalani Kuliah Kerja Nyata di kawasan Maluku. "Di daerah itu pengetahuan kurang. Jadi kalau tahu saja belum, bagaimana mereka bisa menerapkan sistem penjagaan kesehatan yang baik," ujar dia. Dampaknya, kesehatan ibu dan anak jadi rawan serangan.
Sebenarnya, kata Zuni, program Pencerah Nusantara berfokus pada upaya pencegahan terhadap penyakit. Akan tetapi, melihat kondisi masyarakat di daerah yang akses informasinya minim tentu butuh waktu untuk mengubah cara pandang mereka tentang kesehatan. "Misalnya, nih, daerah kami yang di Karawang, angka partisipasi KB-nya rendah. Penyebabnya adalah ternyata banyak perempuan yang kawin cerai," Zuni mengungkapkan.
Untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif, pemerintah tidak bisa langsung melarang keluarga punya anak ketika menikah. Pendekatan yang baik harus didahului pengenalan atas budaya setempat. Zuni percaya pendekatan budaya bisa memuluskan langkah hidup yang lebih sehat. "Orang di daerah itu sebenarnya senang kalau didatangi dari pusat. Mereka merasa diperhatikan," tutur Zuni. Buktinya adalah ketika ia dan rekan-rekannya usai KKN, seluruh desa menghantarkan mereka pulang menyeberang kapal dengan cucuran air mata.
Ketulusan itu salah satu yang membuat Zuni rindu untuk mengabdi di daerah. "Khususnya di luar Jawa," kata dia. Cita-citanya usai mengikuti Pencerah Nusantara adalah menjadi perawat di daerah. "Tapi sebelumnya saya ingin mencari ilmu jadi perawat di rumah sakit perkotaan," kata dia. Sebab, di kota, kesempatan untuk belajar dengan fasilitas lengkap terbuka. "Setelah satu-dua tahun, saya ingin mengabdi di daerah."
DIANING SARI
Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK
Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka
PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk
DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post