TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran pengadaan Al-Quran tahun 2012 diakui melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Jika anggaran pengadaan Al-Quran tahun 2011 hanya mencapai Rp 22,8 miliar, anggaran tahun ini membengkak mencapai Rp 55,075 miliar. “Memang benar dianggarkan lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abdul Jamil saat dihubungi oleh Tempo, Sabtu, 30 Juni 2012.
Anggaran ini membengkak karena adanya diversifikasi produk Quran yang akan diproduksi oleh Kementerian Agama. “Anggaran itu tak hanya digunakan untuk memproduksi mushaf (Quran tanpa terjemahan) saja,” kata Abdul.
Dia menyebut dua produk baru ragam kitab suci yang akan dicetak. “Akan ada Quran terjemahan tematik yang terdiri dari lima jilid, dan juga tafsir Quran keilmuan,” kata dia. Terjemahan tematik itu sendiri rencananya akan dicetak sebanyak 75.000 paket.
Itu sebabnya anggaran pengadaan Al-Quran membengkak sebanyak dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya. “Selain itu masih ada juga 11 jilid tafsir Quran biasa,” kata dia. Tafsir ini nantinya akan dicetak sebanyak 12.500 paket.
Untuk itu, jumlah Quran yang dicetak tahun ini akan jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 67.600 eksemplar. “Ini untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat muslim atas kebutuhan Al-Quran. Terutama untuk mereka yang tak mampu membeli sendiri,” ujar Abdul.
Proses pengadaan barang tersebut diakuinya melalui proses lelang. “Sudah ada dasar hukumnya. Tapi saya tidak tahu persis soal lelang pengadaan Quran tahun ini karena sudah diadakan sejak tahun 2011 lalu,” Abdul menambahkan.
Sedangkan ia mengaku baru diangkat menjadi Dirjen Bimas Islam pada April 2012 ini. “Saya menggantikan Nasarudin Umar (Wakil Menteri Agama), tadinya saya di bagian Pelatihan dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Agama,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi Agama DPR RI, Zulkarnaen Djabar dan putranya Dendy Prasetya, Direktur Utama PT. Karya Sinergi Alam Indonesia ditetapkan sebaga tersangka dalam kasus pengadaan Quran di Kementrian Agama. Keduanya disangka menerima uang suap senilai ratusan hingga miliaran rupiah terkait proyek pengadaan kitab suci ini.
SUBKHAN