“Kami langsung mengirimkan nota protes atas penulisan kata “Indon” yang sudah diketahui bersama memiliki konotasi negative, ” ujar pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja kepada Tempo, Rabo (2/2).
Dalam nota protes yang dikirim, kata Suryana, KBRI juga meminta koran "Berita Harian" itu menindak tegas wartawan yang menulis berita tersebut. “Kami yakin si wartawan punya tendensi lain atas penulisan kata “Indon” dalam beritanya. Karena sudah berulang kali kita menyatakan tidak suka dengan kata itu,”.jelasnya.
Selain mengirimkan nota protes, Suryana menyatakan akan mendatangi langsung kantor "Berita Harian" dalam waktu dekat. “Saya ingin mempertanyakan, apa keinginan mereka sebetulnya sering menggunakan kata “Indon”, walaupun sudah berulangkali kami tegaskan kepada pemerintah dan semua media Malaysia untuk tidak menggunakan kata itu.”
Tak cukup dengan dua hal tersebut, Suryana juga berencana membawa isu “Indon” ini ke forum tingkat tinggi Indonesia-Malaysia. “Kami sedang mempelajari dan mengumpulkan bukti-bukti. Kalau memang diperlukan, pasti akan kami bawa ke forum tingkat tinggi kedua Negara,” tegasnya.
Dalam halaman olahraganya edisi hari ini, koran "Berita Harian" menuliskan berita hasil wawancara dengan Wakil Presiden Majelis Olimpiade Malaysia (MOM), W Y Chin yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah Sea Games XXVI telah bertindak tidak sportif karena banyak mengikutsertakan cabang olahraga yang berpihak pada atlet tuan rumah. Sebagai judul tulisan, Berita harian memilih judul “Taktik Kotor Indon” di halaman 44.
Masrur (Kuala Lumpur)