INFO NASIONAL – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Indonesia mendukung upaya untuk meningkatkan kemudahan berbisnis antara pelaku usaha di kawasan ASEAN. Salah satu aspek yang ditekankan adalah digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi perdagangan di kawasan tersebut. Menurutnya, kemudahan berbisnis antara pelaku usaha di ASEAN akan memberikan keunggulan kepada kawasan ini dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Jadi, semua memang harus dipermudah. ASEAN akan menjadi satu, paling tidak di bidang perdagangan, investasi, dan jasa. Kemudian disatukan pula dengan digitalisasi yang bersifat paperless. Hal ini dilakukan agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan usai bertemu dengan Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council atau ASEAN-BAC) Malaysia, Tan Sri Nazir Razak, pada 3 September 2023. Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC Meeting) di Jakarta.
Mendag Zulkifli Hasan menekankan pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang. Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi perdagangan di kawasan ASEAN. Keputusan-keputusan terkait perdagangan di ASEAN akan dibahas lebih lanjut oleh kepala negara pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan berlangsung pada 5—7 September mendatang di Jakarta.
Selama lima tahun terakhir (2018—2022), total perdagangan antara Indonesia dan Malaysia mengalami peningkatan sebesar 12,16 persen. Bahkan, pada tahun 2021 hingga 2022, tercatat peningkatan total perdagangan sebesar 30,26 persen. Beberapa sektor utama ekspor Indonesia ke Malaysia termasuk batu bara, kelapa sawit, minyak bumi selain mentah, kokas minyak bumi, dan asam lemak monokarboksilat industri. (*)