TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia memberi dukungan program dana desa yang dilakukan Indonesia. Penasihat Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Fleur Davies mengatakan bantuan tersebut dilakukan dalam bentuk pendampingan teknis (technical assistance).
Baca: Menteri Desa: Rp 36 Triliun Dana Desa Tersalurkan, Rp 800 Juta per Desa
"Bantuan kami khususnya techincal assistance untuk mendukung Kementerian Desa dan kementerian lain, juga provinsi dan kabupaten," kata Fleur setelah menghadiri acara peresmian Village Development Forum di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Bantuan teknis itu, Fleur melanjutkan, dilakukan untuk memperkuat kebijakan dan peraturan, serta memastikan implementasi yang lebih baik dari dana desa. "Melalui technical assistance untuk mendukung kualitas pemerintah Indonesia," kata Fleur.
Meski program dana desa baru berjalan pada tahun ketiga, keterlibatan Australia dalam pemberdayaan masalah desa di Indonesia telah dilakukan sejak sepuluh tahun lalu.
Fleur mengatakan dana yang disalurkan dalam program dana desa sangat besar. Karena itu keterlibatan Australia dalam bentuk teknis adalah untuk memastikan dana desa digunakan sesuai tujuannya, yaitu meningkatkan pembangunan di tingkat desa, mengatasi masalah kemiskinan, dan memastikan program berjalan lebih baik dan lancar.
Simak juga: Begini Formula Aturan Pembagian Dana Desa pada 2018
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi Eko Putro Sanjojo mengatakan senang program dana desa diperhatikan oleh banyak negara di dunia.
"Karena program ini juga program yang pertama, bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia dalam skala besar," kata Eko. Untuk 2017, anggaran dana desa mencapai Rp 60 triliun yang diberikan pada sekitar 75 ribu desa di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan pemerintah Australia, melalui kedutaan besarnya di Jakarta, selama ini banyak membantu Kementerian Desa dan PDTT dalam pembangunan di desa-desa. Bantuan tersebut misalnya membangun aplikasi ruang desa, serta melalui program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) dalam kerja sama pembangunan desa-desa.
AMIRULLAH SUHADA