TEMPO.CO, Kupang - Partai Demokrat menyesalkan pernyataan Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat yang menuduh partai berlambang mercy itu merupakan pendukung radikalisme dan intoleransi di Indonesia.
"Kami sangat sesalkan dan sangat tidak patut pernyataan tersebut, sangat tendensius kepada partai kami," kata Anggota Fraksi Demokrat Beny K Harman di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 3 Agustus 2017.
Baca juga:
Khofifah Batal Daftar Cagub di Demokrat, Pengamat: Taktik Politik
Hal itu menanggapi pernyataan Viktor Laiskodat yang menuduh demokrat mendukung intoleran di Indonesia. Dalam video yang diunggah di media sosial saat prlantikan pengurus Partai Nasdem Kabupaten Timor Kupang, Viktor Laiskodat menyebut beberapa partai pendukung intoleran, diantaranya partai Demokrat.
"Kami minta agar pernyataan tersebut dicabut, dan diikuti dengan permohonan maaf," kata Beny, menegaskan.
Baca pula:
Demokrat Inginkan Pertemuan Rutin SBY-Prabowo
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan tuduhan kepada partainya tidak mendukung pembubaran ormas radikal sehingga harus dibunuh adalah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkab kredebilitasi partai Demokrat.
"Pernyataan itu sangat tendesius, menzalimi dengan tujuan menjauhkan PD dari rakyat NTT," kata Rachland.
Simak:
Partai Demokrat: Presiden Jokowi Sebaiknya Terima Kritik SBY
Rachland juga menyesalkan pernyataan itu guna 'membunuh' kader- kader Demokrat yang akan bertarung di Pilkada Gubernur dan pilkada di 10 kabupaten. "Ada keinginan dari kekuatan politik tertentu agar kader Demokrat tidak ikut kontestasi pilkada," ujarnya.
"Kami minta seluruh rakyat NTT untuk tetap bekerja menjaga perdamaian dan keharmonisan," ujar Rachland nashidik, seraya menyebut Partai Demokrat mendukung pemerintah untuk menutup pintu terhadap organisasi radikal yang secara tegas menolak idelogi pancasila, UUD 45 dan anti kebinekaan. "Bagi Demokrat NKRI dan Kebinekaan harga mati," kata dia.
YOHANES SEO