TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemberitaan PT Tempo Inti Media, Arif Zulkifli, mengklarifikasi atas beredarnya kabar bahwa Koran Tempo berhenti terbit per 1 Juli 2017. Informasi itu tidak benar dan Koran Tempo yang menjadi bagian dari Tempo Media Group akan tetap beredar seperti biasa.
Arif Zulkfli menegaskan, Koran Tempo terbit baik versi cetak maupun digital. Hanya saja, Koran Tempo versi cetak nantinya tidak beredar di daerah tertentu. "Versi cetak di sejumlah daerah itu akan diganti versi digital untuk mempermudah pembaca mengakses Koran Tempo," kata Arif pada Selasa, 13 Juni 2017.
Baca juga: Koran Tempo Menang Penghargaan Kerukunan Umat Beragama
Produk digital yang sedang dikembangkan Tempo, kata Arif, baik Koran Tempo dan majalah Tempo tetap hadir sama persis bentuknya dengan versi cetak, yang diperkaya format digital. Langkah ini untuk mengatasi kelemahan yang selama ini dialami versi cetak.
Produk versi cetak, menurut Arif, untuk sampai ke tangan pembaca membutuhkan waktu. Rantai pengiriman selain berliku, terutama pelanggan yang berada di daerah, juga panjang. Seharusnya pembaca di daerah mendapatkan produk Tempo pagi hari, sama seperti pelanggan yang tinggal di sekitar Jakarta dan Bandung. "Pembaca punya hak untuk menikmati produk Tempo tepat waktu," ucap Arif Zulkifli.
Karena itu, manajemen Tempo mengembangkan produk digital yang bisa diakses pembaca sejak dinihari. Koran Tempo versi digital terbit setiap hari sejak pukul 01.00. Bahkan Majalah Tempo versi digital bisa diakses sejak Sabtu, atau dua hari sebelum versi cetak beredar setiap Senin.
Arif menambahkan, Tempo versi digital bukan seperti produk Tempo.co yang diakses secara gratis. Tempo Digital adalah produk berbayar yang lebih terjangkau dibanding harga versi cetak. Tempo sengaja ingin mengajak pembaca agar berpindah dari cetak ke digital.
Baca juga: Beredar Headline Sampul Koran Tempo Palsu
"Cara ini mestinya efektif karena gadget sekarang bukan barang mahal dan mudah dicari. Hampir semua orang sudah akrab dan punya gadget," tutur Arif.
Digitalisasi produk media massa, kata Arif, juga sedang dilakukan sejumlah media internasional di luar negeri. Bahkan sejumlah negara telah menghapus versi cetak untuk mengurangi ongkos produksi dan pemakaian kertas.
Produk digital diyakini memotong biaya produksi dalam jumlah besar. Inilah, menurut Arif, yang disebut sebagai demokratisasi dan desentralisasi media massa. Pembaca juga bisa mengakses Tempo Digital dengan harga lebih murah dan lebih cepat.
Sebelumnya beredar foto surat dari agen surat kabar dan majalah di Jambi yang menyebut Koran Tempo berhenti terbit. Agen tersebut kemudian menawarkan Majalah Tempo. Surat itu menyebutkan Koran Tempo berhenti terbit per 1 Juli mendatang. "Koran Tempo tidak berhenti terbit," ujar Arif.
AVIT HIDAYAT