Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Solah: Politikus dan Ormas, Belajarlah dari Hasyim Asyari

image-gnews
Pengasuh Pesantren Tebuireng sekaligus Rektor Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) KH Salahudin Wahid atau Gus Solah membacakan Pesan Kebangsaan dari Tebuireng yang mengingatkan bangsa agar menjaga persatuan dan kesatuan di Gedung KH Yusuf Hasyim, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad, 5 Februari 2017. TEMPO/ISHOMUDDIN
Pengasuh Pesantren Tebuireng sekaligus Rektor Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) KH Salahudin Wahid atau Gus Solah membacakan Pesan Kebangsaan dari Tebuireng yang mengingatkan bangsa agar menjaga persatuan dan kesatuan di Gedung KH Yusuf Hasyim, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad, 5 Februari 2017. TEMPO/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.CO, Jombang - Ulama sekaligus akademisi Nahdlatul Ulama (NU) mengingatkan agar para elite politik dan tokoh ormas Islam belajar kebijaksanaan dari pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, dalam hidup berbangsa dan bernegara.

“Mbah Hasyim itu mungkin tokoh utama yang bisa memadukan keindonesiaan dan keislaman,” kata pengasuh pesantren Tebuireng KH Salahudin Wahid atau Gus Solah seusai peresmian Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy’ari di pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad, 5 Februari 2017.

Gus Solah berujar kakeknya tersebut bisa memadukan nilai-nilai Islam dan nasionalisme atau cinta tanah air. “Pemikiran Mbah Hasyim itu, ya mencintai agama sekaligus bangsa, tidak mempertentangkan agama dan negara,” katanya.

Baca juga:
Ahok Minta Maaf di Media kepada Ma'ruf Amin
Cendekiawan Ini Bicara Soal Rambu-rambu Khutbah di Masjid

Menurut dia, semula, para tokoh di negeri ini, termasuk tokoh NU, mempertentangkan Islam dan Indonesia. "Baru selesai tahun 1984 ketika NU menerima dasar negara Pancasila,” katanya.

Saat ini, menurutnya, upaya mempertentangkan Islam dan Indonesia itu kembali muncul. "Bagi kami, perpaduan keislaman dan keindonesiaan adalah faktor utama persatuan Indonesia dan harus dirawat, jangan sampai dilemahkan,” kata Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, ulama sekaligus akademisi NU dan alumni pesantren Tebuireng, KH Tolchah Hasan, menceritakan bagaimana sikap kenegarawanan KH Hasyim Asy’ari menjelang kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah.

Dia mengaku pernah baca buku, kala Jepang akan memberikan izin Indonesia merdeka, utusan Jepang datang ke Tebuireng dan menawari Mbah Hasyim untuk jadi presiden. "Tapi mbah Hasyim sudah mendapat informasi bahwa yang layak jadi presiden itu Bung Karno sehingga Mbah Hasyim menolak tawaran Jepang. Ini menunjukkan ego individu tidak ditonjolkan,” kata bekas Menteri Agama era Presiden Gus Dur ini.

Baca juga:
Acara Imlek,Warga Tionghoa Jombang Curhat pada Istri Gus Dur
Rakyat Terpecah, Ulama NU: Elite Jangan Paksakan Ego

Tolchah melanjutkan, Hasyim Asy’ari lebih mementingkan pendidikan demi melahirkan kader-kader yang militan dan berjuang demi kepentingan bangsa dan negara. “Lebih baik membina kader-kadernya sendiri karena tahu kepentingan bangsa. Semua murid Mbah Hasyim jadi ulama dan pejuang besar yang berjuang demi bangsa dan negara,” kata bekas rektor sekaligus guru besar Universitas Islam Malang (Unisma) ini.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

42 hari lalu

Kiper FC Dallas Maarten Paes menangkap bola serangan pemain Inter Miami dalam pertandingan uji coba di Stadion Cotton Bowl, Dallas, 23 Januari 2024. Mandatory Credit: Jerome Miron-USA TODAY Sports
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.


Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

55 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyapa warga Manado saat berkunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Kamis, 22 Februari 2024. Joko Widodo didampingi sejumlah menteri, menyempatkan waktu luangnya untuk menyapa warga di sela waktu kunjungan kerjanya selama dua hari di Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.


Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras


Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.


Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.


Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui. Foto: Canva
Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.


Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.


FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.


Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kampung Susun Akuarium menghafalkan Pancasila sebelum masuk ke dalam kelas di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rumah susun dengan inovasi pengelolaan dan pemanfaatan berbasis hak asasi manusia serta swadaya masyarakat tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Innovation Awards 2023 dari Asia Pacific Housing Forum (APHF). ANTARA/Hana Dewi Kinarina
Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.


Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan hadiah kepada dua orang siswa di acara pentas seni Sekolah Luar Biasa Negeri 7, Jakarta Timur pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah