TEMPO.CO, Medan - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengharapkan masyarakat dan aparatur pemerintah di Sumatera Utara mampu mengubah citra negatif dan anekdot yang pernah melekat untuk daerah itu. Dalam peluncuran e-policing "Polisi Kita" di Lapangan Merdeka Medan, Minggu, Kapolri menyebutkan adanya pameo yang menyebutkan Sumut dengan istilah "Semua Urusan Melalui Uang Tunai".
Anekdot tersebut memberikan citra negatif bagi provinsi ini karena seolah-olah segala urusan tidak dilaksanakan secara profesional, melainkan transaksional. "Sumut harus diubah menjadi 'Semua Urusan Musti Tuntas'," kata Tito di hadapan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Rycko Amleza Dahniel, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Menurut Kapolri, Sumut merupakan salah satu provinsi yang paling maju dan banyak pembangunannya di Tanah Air. Namun pembangunan tersebut diharapkan bukan hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga budaya, termasuk budaya dalam pelayanan publik.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, budaya negatif yang ada harus dihilangkan, terutama budaya aparatur pemerintahan. "Kalau aparatnya bersih, Sumut pasti akan lebih maju dan menjadi model di Indonesia," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Kapolri juga berharap program "e-policing" atau pelayanan kepolisian terpadu berbasis elektronik mampu memberikan pengaruh positif, terutama dalam pelayanan publik di Sumut. "Kami berharap ini tidak berhenti dalam peluncuran saja. Kami tunggu realisasinya," ujar Tito.
ANTARA