TEMPO.CO, Bima - Dua rumah sakit di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima dan Rumah Sakit Muhammadiyah, Kamis, 22 November 2016, sudah mulai beroperasi kembali setelah direndam banjir yang terjadi Rabu siang, 21 Desember 2016.
Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Bima Sucipto mengatakan banjir menggenangi hampir seluruh bangunan, mulai depan hingga belakang. Tinggi genangan sampai mata kaki orang dewasa. Operasional rumah sakit sempat terhenti.
Menurut Sucipto, pihak rumah sakit dan Dinas Bina Marga Kota Bima langsung melakukan penyedotan air yang menggenang dengan pompa. Hari ini air sudah bisa dikeringkan. “Ruang rawat inap dan beberapa ruang lain sudah bisa kembali berfungsi dengan normal,” ucapnya, Kamis, 22 Desember 2016.
Langkah pengeringan genangan air juga dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Gajah Mada, Kota Bima. “Alhamdulillah, dokumen-dokumen berhasil diselamatkan,” ujar Munir, petugas keamanan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Syarafudin menjelaskan, pihaknya bersama instansi terkait, seperti Dinas Bina Marga, terus membahas langkah antisipasi menghadapi banjir susulan. Hujan masih berpotensi turun karena cuaca belum kembali normal.
Berdasarkan data BPBD Kota Bima, hingga Rabu kemarin pukul 22.00 WIT, banjir berangsur-angsur surut. BPBD Kota Bima juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang membantu penanganan tanggap darurat dan memantau lokasi yang terkena dampak banjir.
Banjir yang terjadi Rabu siang kemarin juga bermula dari curah hujan yang tinggi sejak Selasa malam, 20 Desember 2016. Tingginya curah hujan mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai, seperti Sungai Padolo, Sungai Rabasalo, dan Sungai Nungga. Ini diperparah oleh kondisi saluran drainase yang tidak mampu mengalirkan air.
Banjir bandang pun terjadi dan menerjang lima kecamatan, yakni Kecamatan Rasanae Timur, Raba, Mpunda, Asakota, dan Rasanae Barat.
Air setinggi 1-2 meter menggenangi permukiman warga dan lahan pertanian serta merusak dua jembatan. Selain itu, dua mobil rusak berat. Hujan yang disertai angin kencang merubuhkan banyak pohon di sejumlah wilayah.
AKHYAR M. NUR
Baca juga:
KPK Tangkap Pejabat Dinas Pendidikan Saat Minta Suap
FPI Kalimantan Selatan Menggeruduk 15 Toko Retail Modern
Ini Kekurangan Program JKN yang Sering Dikeluhkan Masyarakat